Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau, pemerintah menggalang Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan negara-negara lain untuk menekan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Ia optimistis apabila hal itu dilakukan, niscaya bisa membatalkan keputusan tersebut.
"Tidak cukup demgan hanya menolak, saya ingin pemerintah, negara kita melakukan upaya Internasional, menggalang PPB dan negara lain, jangan sampai Yerussalem sebagai ibu kota Israel, apa bisa? Insya Allah bisa," ungkap SBY dalam pidatonya di Pesantren Daar El-Qolam, Kabupaten Tangerang, Sabtu (20/1).
SBY bercerita, berdasarkan ketetapan PBB di tahun 1948, Israel dan Palestina merupakan negara yang sama-sama merdeka. Adapun Yerusalem, berada dalam kewenangan dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Ia pun menilai, keputusan Trump yang menetapkan Yerusalem sebagai ibukota Israel secara sepihak, menyalahi ketetapan PBB. Ia pun menghimbau kepada semua pihak untuk menolak keputusan tersebut.
"Khusus Yerussalem, sementara masih dalam kewenangan dunia. Masak, kewenangan dunia tiba-tiba ditetapkan sebagai jadi ibukota Israel, oleh karena itulah kita menolak," terang dia.
Ia pun mengaku pernah mengungkapkan pendapatnya melalui twitter terkait penetapan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel oleh Trump. "Saya ngetwitt yang intinya , apa yang dilakukan oleh Trump berbahaya dan bertentangan dengan keputusan PBB," tambahnya.
(agi)