Khofifah Imbau Relawan Tak Tanggapi Kampanye Hitam

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Senin, 22 Jan 2018 04:14 WIB
Calon Gubernur Jawa timur, Khofifah Indar Parawansa meminta relawan dan para pendukungnya agar tidak menanggapi kampanye hitam selama tahapan Pilgub Jatim.
Cagub Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau pendukungnya agar tidak menanggapi kampanye hitam. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau relawan dan para pendukungnya agar tidak menanggapi kampanye hitam atau black campaign selama tahapan pemilihan gubernur Jawa Timur 2018.

"Saya sudah sampaikan, kalau kampanye hitam itu disampaikan ke saya maka akan menjadi shadow boxing (bertarung dengan bayangan). Pokoknya kita jaga. Enggak usah ditanggapi kalau itu berkaitan dengan black campaign," tutur Khofifah sambil tersenyum saat menghadiri Reuni Akbar Alumni Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang di Waru, Sidoarjo, Minggu (21/1).

Khofifah mengatakan, kalau ada orang yang melaporkan kampanye hitam ke polisi, maka itu merupakan bagian dari mereka yang memang ingin menjaga kondusifitas Pilgub jatim 2018 dan menegakkan Undang Undang ITE.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya selalu menjaga (kondusifitas Pilgub) mohon yang lain juga menjaga jangan kemudian bikin sesuatu yang akhirnya menimbulkan reaksi," ucap Khofifah.
Khofifah menambahkan, dirinya tidak akan menuding pihak kompetitor yang melakukan kampanye hitam secara bertubi-tubi tersebut. Dia yakin kompetitor dan relawannya sama dengan dirinya ingin membangun suasana Pilgub yang kondusif.

"Bisa saja orang lain yang memang ingin mencoba melihat respon, dari proses yang terjadi di Pilgub Jawa Timur. Jadi saya mohon juga ke teman-teman semua untuk menjaga suasana yang kondusif," ujar Khofifah.

Saat disinggung, jika polisi bergerak mengusut pelaku kampanye hitam, Khofifah menjawab ya bagus lah.

"Jadi menurut saya tetap harus diberikan pembelajaran. Seperti apa yang terjadi pada Mas Azwar Anas, menurut saya yang mengunggah (foto bernada mesum) pertama kali tetap perlu diselidiki supaya tidak diulang begitu," kata Khofifah.

Khofifah juga sempat dihantam kampanye hitam secara bertubi-tubi lewat penyebaran meme yang bernada menjatuhkan. Tak hanya Khofifah, salah seorang kiai pendukungnya yang juga Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet dan Surabaya, KH Asep Saifuddin Chalim juga tak luput dari fitnah.

Polisi telah mencium potensi kerawanan jelang Pilgub Jatim 2018. Tidak hanya kampanye hitam (black campaign), polisi juga menemukan ribuan akun media sosial yang sedang atau hendak menyebarkan fitnah, berita bohong, isu SARA, dan ujaran kebencian terkait Pilgub Jatim.

Sejauh ini 1.542 akun media sosial penyebar hoax telah ditemukan Polda Jatim. Sebagian di antaranya telah di-take down (akses masyarakat terhadap akun ini dibatasi). Ribuan akun penyebar hoax itu diketahui berdasarkan patroli cyber crime Polda Jatim.

"Kami mewaspadai isu-isu yang berkembang mengenai SARA, hoax dan ujaran kebencian terkait Pilgub Jatim. Polda Jatim sudah melakukan cyber patrol dan hasilnya 1.524 akun kami tengarai itu akan melakukan deviasi (penyimpangan) terhadap pilkada di 18 kabupaten/kota dan provinsi di Jatim," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.
(ugo/dik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER