Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa yang mengguncang di perairan Selatan Jawa, Samudera Hindia terasa hingga Jakarta, Selasa (23/1). Gempa terjadi saat Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Norman Mattis meninggalkan Istana Merdeka.
Beberapa saat setelahnya, tampak pegawai Kantor Staf Presiden berhamburan keluar berusaha menyelamatkan diri.
Kepanikan tak hanya terjadi di Istana. Pegawai kantoran di Jakarta pun berhamburan keluar gedung mengevakuasi diri saat gempa mengguncang sekitar pukul 13.34 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa bumi yang mengguncang Jakarta berpusat di wilayah laut Samudera Hindia Selatan Jawa pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten. Gempa tektonik itu terjadi pada kedalaman laut 61 kilometer.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat gempa terjadi sekitar pukul 13.34 WIB dengan kekuata 6,1 Skala Ritchter.
"Berdasarkan pencitraan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, gempa berupa guncangan turut berdampak ke wilayah Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bogor," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG M. Riyadi melalui keterangan tertulis, Selasa (23/1)
Riyadi mengatakan gempa tidak berpotensi tsunami. Gempa bumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia.
Hingga pukul 13:46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Riyadi mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
[Gambas:Video CNN] (gil)