Sandi Ingin Sopir Angkot Tanah Abang Gabung OK Otrip

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Kamis, 25 Jan 2018 03:30 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta optimistis sopir angkot di Tanah Abang bisa hidup sejahtera jika bergabung dengan program OK Otrip yang digagas Pemprov DKI.
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno ingin berdialog dengan sopir angkot di Tanah Abang membahas menurunnya pendapatan mereka akibat penutupan jalan Jatibaru. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyiapkan sejumlah opsi untuk mengatasi persoalan menurunnya pendapatan sopir angkutan kota (angkot) di Tanah Abang akibat penutupan jalan Jatibaru di kawasan itu. 

Salah satu opsi yang ingin ditawarkan Sandi adalah mengajak para sopir angkot yang terkena imbas penutupan Jalan Jatibaru, bergabung dengan program OK Otrip.

Sandi tak menjelaskan detail soal bagaimana para sopir bisa bergabung, atau keuntungan apa yang akan didapat para sopir tersebut. Namun, dia optimis kesejahteraan para sopir bisa meningkat jika bergabung dengan OK Otrip.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ada juga opsi yang sebetulnya jauh lebih menarik untuk mereka, yakni gabung dengan OK Otrip. Kalau gabung kan pendapatan mereka terjamin dan mereka terintegrasi langsung juga dengan TransJakarta juga moda transportasi lainnya,” ujar Sandi di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (24/1).

OK Otrip adalah program yang bertujuan mewujudkan sistem transportasi terintegrasi di Jakarta. Program ini ingin mengintegrasikan bus TransJakarta dengan angkot dan bus feeder.

Dengan sistem yang terintegrasi itu, nantinya setiap warga cukup membayar Rp5 ribu untuk satu tujuan perjalanan.

OK Otrip sudah diujicoba di sejumlah titik di Jakarta, beberapa waktu lalu.
 
Sandi ingin berdialog dengan para sopir angkot di Tanah Abang untuk menyampaikan gagasannya itu.

“Kita dorong dialog terbuka, setiap kebijakan kan memang perlu dievaluasi, dimonitor, dan kalau memang perlu ya bisa modifikasi,” kata Sandi.

Para sopir angkot di Tanah Abang dengan trayek trayek 03, 05, 08, dan 010, pada Senin (22/1) menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies bertanggung jawab atas nasib pengemudi angkot yang jalurnya kini telah diambil untuk PKL.

Saat itu, Koordinator Aksi, Andreas mengatakan kebijakan penutupan jalan Jatibaru membuat pendapatan para supir menurun hingga 60 persen. 

Sandi menuturkan Pemprov DKI masih menerima beberapa usulan lain terkait penataan moda transportasi angkot di Tanah Abang. 

“Kami juga harus bantu tingkatkan penghasilan mereka, sudah ada beberapa opsi salah satunya pengaturan ganjil genap pengemudi di sana, ini masih kita timbang-timbang. Belum ada yang pasti,” ujar Sandi. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER