Kronologi Perawat Suntik Pasien Meninggal Versi Rumah Sakit

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jan 2018 22:15 WIB
Rumah Sakit Siti Khodijah membantah menelantarkan pasien yang meninggal dalam perawatan. Dokter menyatakan pasien meninggal akibat serangan jantung.
Rumah Sakit Siti Khodijah membantah menelantarkan pasien yang meninggal dalam perawatan. (Detikcom/Deny Prastyo Utomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kuasa hukum Rumah Sakit (RS) Siti Khodijah, Masbukhin menjelaskan kronologi soal penanganan dan perawatan pasien Supariyah (67) yang meninggal dunia. Dokter menyatakan pasien meninggal akibat serangan jantung (Cardiac arrest).

Berdasarkan dokumentasi rumah sakit, Supariyah tercatat datang berobat ke RS Siti Khadijah dua kali. Pertama tanggal 20 Desember 2017 pagi, pasien datang diantar keluarganya masuk ke ruang IGD dan selanjutnya ditangani dokter.

"Setelah dilakukan diagnosa dan tindakan, bisa disimpulkan tidak ada hal yang urgent pada pasien. Maka pasien bisa dipulangkan," tutur Masbukhin saat jumpa pers di Gedung RS Siti Khodijah, Selasa (30/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Supariyah kembali datang pukul 12.47 siang. Menurutnya, Supariyah langsung dimasukkan ke IGD dan langsung ditangani oleh dokter jaga bersama dokter tim lainnya.

"Barulah diputuskan agar pasien opname. Ada dokter umum, dokter Zakariya (Spesialis penyakit dalam), dan dokter Hamdan (spesialis Syaraf)," katanya.


Pihak rumah sakit membantah dokter tidak melakukan penanganan sejak pasien masuk ke RS. Dokter Zakaria diklaim sudah melakukan perawatan sejak tanggal 20 hingga 21 Desember 2017. Penanganan kemudian dialihkan ke dokter Hamdan.

"Jadi, semuanya ditangani. Tidak ada yang ditelantarkan," ucapnya.

Pada 21 Desember 2017, pukul 22.00 Wib, perawat membangunkan pasien yang sedang tidur untuk diberikan injeksi obat Vomceran dan OMZ. Sebelum injeksi dilakukan, perawat terlebih dulu memeriksa nadi dan pernapasan pasien.

"Saat itu kondisinya masih normal, napas teratur dan nadi kuat," ujarnya.

Kemudian, pada pukul 22.20 WIB, dokter Hamdan melakukan kunjungan dan pemeriksaan pasien setelah perawat melakukan injeksi.

Dalam pemeriksaan itu, nadi pasien tercatat 74 kali permenit, S1 S2 tunggal Rh, Wh dan CVA infark. Dari hasil pemeriksaan dokter Hamdan, pasien masih hidup dan keluarga mengetahui hal itu.

Sekitar pukul 22.35 WIB, dokter Hamdan meninggalkan Supariyah untuk mengunjungi pasien lainnya dan kembali ke ruang perawat sekitar pukul 22.45 WIB. Pada waktu bersamaan, keluarga pasien menghubungi perawat untuk dilakukan pemeriksaan.

"Nah, setelah dihubungi itu, perawat kemudian kembali datang ke kamar pasien untuk melakukan pemeriksaan. Dalam pemeriksaan ini, SpO2 tidak muncul, tensi tidak terukur, dan nadi tidak teraba," katanya.


"Lalu, perawat melaporkan ke dokter Hamdan dan langsung melakukan pemeriksaan dan pijat jantung. Namun, upaya itu tidak mampu menyelamatkan jiwa pasien. Dan pasien dinyatakan meninggal dunia pada pukul 23.00 Wib akibat serangan jantung," ucapnya.

Dokter Hamdan yang juga Direktur RS. Siti Khodijah menambahkan, sebelum datang ke RS, pasien menderita darah tinggi dan diabetes. Ketika datang dalam keadaan mual dan muntah-muntah.

"Tidak ada faktor yang jelas ketika mual-mual dan muntah, itu terjadi secara mendadak. Berdasarkan diagnosa, ada gangguan di fungsi otak dan mengarah pada stroke," tutur Hamdan.

Pihak rumah sakit sempat melakukan rekam jantung terhadap pasien. Hasilnya diklaim masih normal. Namun, meninggalnya pasien ini terbilang mendadak karena serangan jantung.

"Karena sebelumnya masih bagus. Pasien ini menderita diabetes, dan darah tinggi. Jadi, bisa saja pasien terkena cardiac arrest (serangan jantung). Ditambah faktor usia," katanya.

Ketika mengetahui kematian pasien, Hamdan lantas menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga pasien. Bahkan tradisi RS mewajibkan kepada karyawan sebagai perwakilan untuk bersilaturrahmi.

"Takziyah kepada keluarga korban. Dan itu sudah dilakukan semuanya satu bulan yang lalu," ujarnya. (dik/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER