Jakarta, CNN Indonesia -- Provinsi Jawa Timur dilanda demam video yang mencoreng dunia kesehatan. Dua video yang viral itu, sempat banyak diburu warganet.
Pertama mengenai kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum perawat terhadap pasien perempuan di Rumah Sakit (RS) National Hospital Surabaya. Kedua, kasus dugaan penelantaran pasien hingga menyebabkan meninggal dunia di RS Siti Khodijah Sidoarjo.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dr Poernomo Budi Setiawan mengaku sudah mendengar dan membaca dua kasus tersebut. Namun, pihaknya belum menerima laporan resmi, baik dari korban maupun pihak rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah tahu hal itu dari media, tapi kami belum mendapat permintaan dari pihak berwajib untuk dimintai klarifikasi," tutur dr Poernomo melalui sambungan telepon seluler, Selasa (30/1).
Poernomo yang juga Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan IDI Jatim mengaku, karena belum adanya laporan pihaknya secara otomatis belum bertindak.
"Kalau ada laporan, maka akan kami tanggapi dan dalami. Karena ini soal etika profesi, melanggar atau tidak. Pelanggaran dokter itu soal etika profesi, disiplin ilmu dan pelanggaran hukum," katanya.
Guna melihat seberapa jauh seorang dokter melakukan pelanggaran, ia menambahkan, pihaknya juga akan mendalami apakah dokter tersebut memang melakukan pelanggaran etika profesi atau tidak.
"Jika melakukan pelanggaran hukum, biasanya pihak berwajib bekerja sama dengan IDI ikut mendalami," ucapnya.
Dia menegaskan, lembaganya juga akan melihat apakah pelanggaran itu menyangkut pelaksanaan profesi. "Apakah sudah melaksanakan protokol yang baik kepada suatu tugas kesehatan atau profesinya," ujarnya.
(dik/djm)