Tak Diajak 'Ngopi' Anies, Sopir Angkot Datangi Balai Kota

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Rabu, 31 Jan 2018 10:42 WIB
Sopir angkot rute Tanah Abang mengaku tidak pernah diajak berdialog dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penataan Tanah Abang.
Sejumlah pengemudi angkutan kota (angkot) kembali berunjuk rasa dengan menutup jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin, 29 Januari 2018. Mereka menuntut agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali membuka sepenuhnya jalan tersebut untuk kendaraan melintas. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pengemudi Angkutan Kota (Angkot) rute Tanah Abang mendatangi Balai Kota, Jakarta, Rabu (31/1).

Pengemudi Angkot ini mulai mendatangi Balai Kota sejak pukul 09.00 WIB. Mereka memarkir angkot di ruas jalan depan Balai Kota, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Para pengemudi itu mengaku ingin bertemu langsung dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait penataan kawasan Tanah Abang. Selama ini mereka mengaku tidak pernah diajak berdialog oleh Anies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang perwakilan sopir angkot Samjudin mengatakan, selama ini, mereka hanya mendengar dari pemberitaan media tentang rencana Anies menata Tanah Abang, termasuk menutup jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat.

"Enggak ada ajakan langsung buat ngopi bareng. Makanya ini kami datang mau nuntut lagi," kata Samjudin di kawasan Balai Kota, Jakarta, Rabu (31/).

Menurut Samjudin, sopir angkot tetap menuntut agar akses jalan Jatibaru kembali dibuka agar mereka tak kesulitan lagi mencari penumpang.

"Enggak nambah enggak kurang. Cuma minta satu, akses jalan dibuka,” kata Samjudin.

Dikatakan Samjudin, unjuk rasa yang digelar para sopir angkot tak memiliki kepentingan politis. Aksi mereka spontan, karena pendapatan yang mereka terima menurun drastis sejak Anies menutup akses Jatibaru bagi angkutan umum selain TransJakarta Explorer, 22 Desember 2017.

"Yang kami bawa itu ya memang ada kepentingan, kepentingan perut,” katanya.

Terkait dengan wacana akan digabungkannya angkot dengan program Ok Otrip Samjudin menolak. Menurutnya program itu tidak jelas sama sekali.

"Enggak ada sosialisasi. Nunggu kami mati dulu kali. Yang benar kan gini, ada program disosialisasikan baru ditutup, bukan ditutup dulu baru ada wacana mau pake OK Otrip itu," kata dia.

(ugo/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER