Jakarta, CNN Indonesia -- Elektabilitas pasangan calon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum serta Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berselisih tipis pada survei opini publik pra-Pilkada Jawa Barat 2018 yang digelar oleh Cyrus Network pada 16-22 Januari 2018.
"Ridwan-Uu mendapatkan 45.9 persen suara dan Deddy-Dedi mendapatkan elektablitas 40.9 persen," kata Managing Editor Cyrus Network Eko Dafid Afianto, pada jumpa pers, di Jakarta, Senin (5/2).
Survei ini, kata Eko, menunjukkan bahwa Uu tidak berdampak signifikan dari sisi elektoral kepada Ridwan Kamil. Hal ini tidak seperti Deddy-Dedi yang saling menaikkan elektabilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam berbagai survei selama ini angka elektabilitas Ridwan Kamil sudah di atas 40 persen, sedangkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi ternyata saling memberi nilai tambah yang signifikan," jelasnya.
Eko menyebut, RK, Deddy, dan Dedi sudah dikenal masyarakat sebelumnya, sehingga memiliki elektabilitas tinggi.
Sementara, dua pasangan lainnya berbanding terbalik karena terbilang baru dan belum banyak dikenal masyarakat. Alhasil, tingkat keterpilihan mereka hanya di kisaran satu digit.
Misalnya, pasangan Sudrajat-Akhmad Syaikhu yang hanya meraih 5 persen, pasangan TB Hasanuddin-Anton charliyan yang cuma meraih 2,5 persen.
Meski begitu, lanjutnya, keadaan pemilih di Jawa Barat, klaim Eko, masih sangat mungkin berubah. Pasalnya, baru 30,3 persen warga yang memiliki pilihan tetap.
Sekitar 70 persen lainnya, bisa diperebutkan oleh masing-masing pasangan calon, termasuk pasangan yang berada di posisi buncit.
Jika mesin dan manuver politik partai pengusung bekerja dengan baik, pasangan Sudrajat-Syaikhu dan Hasanudin-Anton setidaknya bisa meraih angka dua digit.
"Kalau mau menaikkan elektabilitas, kan harus menggerogoti suara yang memimpin. Persoalnnya, mana yang mampu mempertahankan elektabilitas," ujarnya.
Survei ini dilaksanakan pada 16-22 Januari 2018 dengan melibatkan 1.000 responden. Survei dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan multistage random sampling. Tingkat keyakinan dalam survei ini 95 persen dengan margin of error 3,1 persen.
(arh)