Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi alias Pras meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno untuk melanjutkan program normalisasi sungai di ibu kota, khususnya, Sungai Ciliwung.
"Saya sebagai wakil rakyat di sini mendorong agar normalisasi dilakukan, kebijakan yang sudah baik dulu itu ya dilanjutkan kembalilah,” kata dia, saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (6/2).
Diketahui, di era kepemimpinan Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat Pemrpov DKI Jakarta sudah melakukan program normalisasi sungai. Sejumlah relokasi warga bantaran sungai dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Normalisasi sungai merupakan usaha untuk menciptakan kondisi sungai dengan lebar dan kedalaman tertentu agar aliran air lancar dan tidak meluap.Pras melanjutkan, dirinya sempat melakukan peninjauan beberapa titik banjir di Jakarta, pada Senin (6/2) malam. Salah satunya, kawasan Kebon Baru, Jakarta.
Dari peninjauan itu, dia melihat banyak bangunan liar berdiri di pinggiran kali. Hal ini mempersempit lebar sungai dan menghambat aliran air.
Alhasil, kata dia, tak cara lain untuk mengatasi banjir selain normalisasi sungai dan pemindahan warga yang tinggal di bantaran sungai ke lokasi yang lebih baik.
"Fungsi sungai itu ya dengan lebar semestinya tentu harus optimal. Sekarang [lebarnya] malah menciut. Saya lihat semalam itu cukup mengenaskan. Makanya saya dorong segera dilakukan normalisasi,” papar anggota Fraksi PDIP di DPRD DKI itu.
Jika rezim Anies-Sandi tidak melakukan program ini, Pras meyakini banjir akan terjadi di Jakarta tiap tahunnya.
“Kalau tidak segera ditindak ini akan terus berlanjut. Masa tiap tahun, tiap ada hujan Jakarta banjir mulu, kan tidak etis itu,” tandas dia.
Sebelumnya diberitakan, Anies mengganti istilah normalisasi sungai dengan naturalisasi sungai. Bentuknya bukan penggusuran warga, tetapi penggeseran.
Anies mengaku belum memikirkan penanggulangan banjir, termasuk naturalisasi sungai Sungai Ciliwung. Pihaknya masih akan melakukan evaluasi di titik-titik banjir setelah air surut.
“Nanti lah, ini orang lagi pada ngungsi masa ngomongin geser [warga],” kata dia, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (6/2).
“Yang penting sekarang pengungsi dapat bangunan cukup untuk ngungsi, makanan cukup, di tangani satu-satu,” imbuhnya.
(arh/gil)