Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, puncak luapan air Sungai Ciliwung sudah terjadi pada Selasa (6/2) malam tadi sehingga ketinggian air di berbagai pintu air ibu kota mulai menurun.
"Mudah-mudahan proses surutnya lebih cepat. Saya tunggu di Pintu Air Manggarai sampai stabil, kira-kira jam 02.00 (WIB). Lalu, Pintu Air Ciliwung Lama dibuka jam 02.00 pagi," kata Anies di Balai Kota di Balai Kota, Selasa (6/2).
Anies mengatakan, pada malam hari tadi dia terus memantau tinggi air di Pintu Air Manggarai yang berlokasi di Jalan Tambak, Jakarta Pusat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam kami memantau terus dari dekat. Tadi pagi kira-kira pukul 01.00 dini hari, Pintu Air Manggarai mencapai puncaknya yakni 900 cm," kata Anies.
Luapan Kali Ciliwung dalam dua hari terakhir membanjiri sejumlah permukiman di Jakarta dengan ketinggian air bervariatif. Di sejumlah tempat, bahkan mencapai dua meter.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 11 Kelurahan terkena dampak bajir luapan kali Ciliwung tersebut.
Akun Twitter Resmi (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa pada Selasa (6/2) pukul 08.00 WIB ini tinggi muka air di Pintu Maggarai setinggi 880 centimeter (cm) dengan status siaga 2 atau kritis.
Anies memastikan seluruh pompa di muara berfungsi dengan baik dan seluruh tim di 11 titik sepanjang Sungai Ciliwung di Jakarta juga terus berjaga hingga saat ini.
Titik tersebut yakni Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.
Anies sedikit bercerita bahwa ada seorang wanita petugas Pintu Air Manggarai yang senantiasa berjaga hingga pagi dan melaporkan perkembangan tinggi muka air kepadanya.
"Saya tinggalkan tempat itu. Sampai 02.30 pagi dia masih on. Sampai saat ini saya perjalanan ke sini, dia masih berikan kabar," kata Anies.
(vws)