Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Sosial melakukan gerak cepat sebagai upaya tanggap darurat menghadapi bencana banjir yang menerjang Jakarta sejak Senin, (5/2).
"Sebagai tahap awal, Kemensos mengaktifkan 81 Kampung Siaga Bencana (KSB), 15 KSB di wilayah Jakarta Timur di antaranya sudah melakukan evakuasi dan mendirikan Dapur Umum Lapangan (Dumlap) yang dikelola oleh Taruna Siaga Bencana (TAGANA) bersama Dinas Sosial DKI Jakarta," kata Menteri Sosial Idrus Marham di Jakarta, Selasa (6/2).
Daftar KSB yang diaktifkan antara lain di Kelurahan Cawang, Cililitan, Bidara Cina, Kebon Baru, dan Lenteng Agung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mendirikan dapur umum, KSB juga bertugas mendistribusikan logistik, menyiapkan lokasi pengungsian dan evakuasi mandiri.
Ia mencontohkan KSB di Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu, dan Kelurahan Pengadegan Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan sejak Senin yang telah mengelola dapur umum dibantu oleh TAGANA.
Secara mandiri, warga juga melakukan evakuasi dan berkumpul di beberapa rumah warga yang tidak terendam banjir. Bantuan logistik juga sudah mulai disalurkan Senin malam.
Idrus mengatakan berdasarkan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Kementerian Sosial berada dalam Klaster Pengungsian dan Perlindungan. Salah satu tugasnya adalah memastikan tenda pengungsian dan dapur umum telah didirikan dan siap melayani warga.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat meninjau langsung proses evakuasi dan distribusi logistik terutama makanan yang dilakukan Dinas Sosial DKI Jakarta bersama TAGANA dan para relawan lainnya.
Bersama tim Kemensos, Harry mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Bidara Cina, Jalan Arus Cawang, dan Kampung Melayu.
"Saya melihat proses penanganan berjalan dengan cepat dan responsif," kaya Harry.
"Warga bersama TAGANA dan unsur relawan lainnya telah bahu-membahu saat terjadi bencana. Meliputi membantu penanganan korban, membuat laporan kondisi wilayah yang terdampak bencana dan kondisi korban bencana di pengungsian, serta mendirikan tenda dan dapur umum lapangan," imbuhnya.
Data Kemensos hingga Senin malam, total jumlah warga terdampak banjir Jakarta sebanyak 4.305 jiwa, 1129 Kepala Keluarga. Total jumlah pengungsi sebanyak 3.100 jiwa 831 kepala keluarga.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperkirakan jumlah pengungsi akibat banjir di Jakarta mencapai sekitar 6.000 jiwa yang mayoritas berasal dari Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
(wis)