Menag: Dana Umat dalam Bentuk Zakat Tidak Kecil

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Jumat, 09 Feb 2018 21:15 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim mengklaim dana yang ditarik untuk zakat untuk kemaslahatan umat, jumlahnya pun sangat besar.
Menteri Agama Lukman Hakim mengklaim dana yang ditarik untuk zakat untuk kemaslahatan umat, jumlahnya pun sangat besar. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengklaim, rencana kebijakan mengambil 2,5 persen gaji PNS Muslim sebagai zakat ditujukan untuk kemaslahatan umat. Ia menilai, dana umat dari zakat PNS sangat besar.

"Intinya adalah dana umat dalam bentuk zakat yang tidak kecil ini betul-betul bisa diaktualisakan semata-mata untuk kemaslahatan umat," kata Lukman usai hadir dalam diskusi tertutup dengan Fraksi PPP di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (9/2).

Politikus PPP itu mengatakan, pihaknya masih membahas mekanisme pemungutan 2,5 persen gaji PNS untuk zakat. Menurutnya, Kemenag juga melakukan sosialisasi dan bekonsultasi ke banyak pihak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lukman mengatakan, penarikan 2,5 persen gaji untuk zakat tidak diberlakukan bagi semua PNS Muslim. Dia mengatakan, pungutan zakat itu harus memperhatikan kaidah batas minimal jumlah penghasilan yang wajib dizakati atau biasa disebut nishab.

"Prinsipnya tadi sukarela sehingga ASN (aparatur sipil negara/PNS) Muslim yang sudah mencapai nishab batas minimal penghasilannya dikenai zakat," ujar Lukman.

Meski demikian, Lukman tidak menjelaskan secara rinci syarat PNS yang ditarik gajinya untuk zakat. Ia hanya berkata, penyisihan gaji untuk zakat nantinya dilakukan secara sukarela.


PNS harus memberikan pernyataan sukarela menyisihkan gajinya untuk zakat. "Jadi harus ada akad pada intinya," ujarnya.

Pemotongan gaji untuk zakat dilakukan seiring potensi dana himpunan zakat yang besar. Mengutip Baznas, potensi zakat nasional bisa tembus Rp271 triliun. Jika jadi diberlakukan, kebijakan itu akan diatur dalam peraturan presiden. (pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER