Jokowi Ingatkan Dampak Konflik Saat Hadiri Mubes Pemuka Agama

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Feb 2018 20:05 WIB
Presiden Joko Widodo mengingatkan konflik antarumat atau antarsuku yang dibiarkan akan berdampak buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Presiden Joko Widodo mengingatkan konflik antarumat atau antarsuku yang dibiarkan akan berdampak buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengingatkan konflik antarumat atau antarsuku yang dibiarkan akan berdampak buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu terlihat langsung dari kunjungannya ke sejumlah negara yakni India, Bangladesh, hingga Afghanistan dua pekan lalu.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Negara kepada para pemuka agama peserta Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa di Istana Bogor, Sabtu (10/2).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengapresiasi para pemuka agama karena turut berperan menjaga kerukunan beragama dalam kehidupan masyarakat. Jokowi menuturkan, Indonesia kerap dinilai banyak kepala negara menjadi contoh baik kehidupan masyarakat yang majemuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Peran Bapak Ibu selaku pemuka agama sangat penting dan sangat strategis. Peran kita semua terus memberi contoh dan teladan baik untuk berinteraksi baik dengan pemeluk agama lain," ujar Jokowi di Istana Bogor, Sabtu (10/2).

Jokowi menjadi Kepala Negara pertama yang bisa masuk, melihat, dan berdialog dengan pengungsi Rohingya di sana.

"Bulan lalu saya keliling. Di Bangladesh, saya ke Cox's Bazar kondisinya sangat memprihatinkan sekali," tuturnya.

Kondisi serupa terjadi di Afghanistan akibat konflik dua dari tujuh suku yang berlangsung lebih dari 40 tahun.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, kata Jokowi, selalu mengingatkannya konflik menyebabkan kehidupan berbangsa mereka menjadi mundur ratusan tahun.

Hal serupa turut disampaikan Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani. Kepada Jokowi, ia menyatakan anak dan perempuan menjadi korban paling terdampak akibat konflik.

Akibat konflik, para perempuan dan anak-anak tidak bisa bebas keluar rumah padahal 40 tahun lalu para perempuan Afghanistan sudah terbiasa menyetir sendiri antarkota.

"Perang dan konflik betul-betul menghancurkan kemanusiaan karena tidak peduli lagi nilai benar dan salah. Yang penting menang. Luka psikologis juga memerlukan waktu lama untuk dihilangkan," Jokowi menegaskan.

Oleh sebab itu, mantan Wali Kota Solo ini menyatakan, kerukunan dalam masyarakat majemuk merupakan anugerah Tuhan yang bisa dinikmati Indonesia hingga saat ini, maka perlu dijaga terus menerus. (lav/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER