Lumbung Suara JR Saragih Jadi Rebutan di Ajang Pilgub Sumut

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Rabu, 14 Feb 2018 09:48 WIB
JR Siragih dan Ance Selian gagal lolos jadi pasangan calon di Pilgub Sumut. Suara pendukung mereka sangat terbuka untuk beralih ke pasangan tersisa.
JR Siragih dan Ance Selian gagal lolos jadi pasangan calon di Pilgub Sumut. Menariknya, suara pendukung mereka bisa lari ke satu dari dua pasangan tersisa. (CNN Indonesia/Zul).
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut) tak meloloskan bakal pasangan calon JR Saragih dan Ance Selian sebagai peserta Pemilihan Gubernur Sumut 2018.

Pasangan tersebut dinilai tidak memenuhi syarat, sebab legalizir ijazah milik JR Saragih tidak diakui Dinas Pendidikan.

Pasangan yang diusung Partai Demokrat, PKB, dan PKPI tersebut pun mengajukan protes atas keputusan KPU. Namun, KPU mengatakan tak bisa memproses hal tersebut dan meminta kepada paslon untuk mengajukan gugatan ke Bawaslu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JR Saragih mengimbau kepada para pendukungnya untuk tetap kondusif.

"Saya minta kepada masyarakat Sumatera Utara, ada dua juta pendukung JR, saya minta jangan ada ribut, kita tempuh jalur ribut," kata JR Saragih usai rapat pleno KPU Sumut, Senin (12/2).


Tidak lolosnya JR Saragih-Ance, secara otomatis hanya menyisakan dua pasangan saja yang bertarung di Pilgub Sumut. Kedua pasangan itu, yakni Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Kini, tidak hanya suara masyarakat Sumut saja yang menjadi incaran kedua paslon, tetapi juga suara dari ketiga partai politik yang sebelumnya mendukung JR Saragih-Ance.

Peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan jika dilihat dari partai politik yang mendukung JR Saragih, terutama Demokrat, bisa diperkirakan akan mengalihkan dukungannya ke pasangan Edy-Musa.


Sebab, menurut Siti kecil kemungkinannya Demokrat akan masuk ke dalam koalisi PDIP dan PPP untuk mendukung Djarot-Sihar.

"Tidak menutup kemungkinan akan diarahkan ke non Djarot," kata Siti kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/2).

Hal tersebut, kata Siti berkaca kepada Pilgub DKI Jakarta 2017 silam, Demokrat langsung mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno setelah kekalahan Agus Harimurti Yudhoyono di putaran pertama.


Sementara itu, pengamat politik Karyono Wibowo menyebut latar belakang militer yang dimiliki JR Saragih bisa saja membuat suara para pendukung beralih ke Edy Rahmayadi yang juga berlatar belakang militer.

"JR background tentara bisa juga kecenderungannya ada irisan yang sama dengan Edy, sama-sama tentara misalnya," ujar Karyono. (osc/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER