Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga patung di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Senduro Lumajang Jawa Timur, dirusak orang tak dikenal, Minggu (18/2) malam. Belum diketahui pelaku dan motif perusakan tersebut. Polisi menyita pecahan patung dan sebilah kapak yang digunakan para pelaku.
Kapolsek Senduro Ajun Komisaris Jaman menuturkan aksi pengrusakan fasilitas ibadah umat Hindu ini baru di ketahui petugas jaga malam.
"Dari informasi yang didapat dari saksi di lokasi kejadian, saksi tersebut menemukan sebilah kapak tertancap di bagian kepala salah satu patung Dwarapala," tuturnya saat dikonfirmasi, Minggu (18/2) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan patung yang berada di pintu utama pura, kata Jaman, mengalami kerusakan di bagian tangan dan satu di antaranya di bagian kepala tertancap kapak.
Menurut keterangan saksi, aksi pengrusakan ini baru pertama kali terjadi.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan, dan melakukan olah tempat kejadian perkara, serta menyita pecahan patung dan sebilah kapak," ucapnya.
Dia mengimbau kepada warga agar tetap tenang dan menjaga kondusifitas kerukunan antarumat beragama.
Penganiayaan Pemuka AgamaDari Lamongan,
pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Kiai Hakam Mubarok diserang oleh orang tak dikenal, Minggu (18/2).
Kapolsek Paciran AKP Fandhil mengatakan berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, pelaku yang menyerang korban sebelumnya tidak pernah ada di sana.
"Pelaku tersebut tiba-tiba muncul di area pendopo ponpes sambil membawa makanan," tuturnya.
Keberadaan pelaku diketahui oleh korban dan kemudian menghampirinya.
"Korban meminta pelaku agar pindah dan tidak duduk di pendopo. Ternyata, permintaan itu direspons lain. Tanpa banyak kata, pelaku malah menantang korban," katanya.
Permintaan korban tersebut tak diindahkan pelaku. Padahal korban menegur pelaku secara sopan. Namun, pelaku bangkit lalu menyerang dan mendorong korban hingga tersungkur.
"Selanjutnya, korban lari sambil berteriak meminta tolong. Kemudian, sebagian santri langsung menolong serta menangkap pelaku," ucapnya.
Saat ditanya asal-usulnya pelaku tetap bungkam. Karena berbuat onar, pelaku akhirnya diserahkan ke Polsek Paciran. Pelaku dibantar ke Polsek Lamongan. Saat diperiksa di polsek belum ada jawaban apapun.
"Meski tidak mau berbicara dan diduga gangguan jiwa kami berusaha mencari tahu identitas pelaku," ujarnya.
(ugo/dik)