Jakarta, CNN Indonesia --
Tapi sebelah mataku yang lain menyadarigelap adalah teman setia dari waktu waktu yang hilangPenggalan lirik lagu
Sebelah Mata milik Efek Rumah Kaca itu mengalun lirih dari suara sang vokalis, Cholil Mahmud, mengiringi kepulangan Novel Baswedan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (22/2).
Judul lagu tersebut secara kebetulan sama dengan kondisi mata Novel, yang saat ini hanya berfungsi mata kanannya. Mata kiri penyidik senior lembaga antirasuah itu belum bisa melihat akibat siraman air keras oleh orang tak dikenal, medio April 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efek Rumah Kaca menjadi pengisi acara penyambutan Novel yang kembali ke gedung KPK, setelah 10 bulan lebih menjalani perawatan di Singapura. Selain
Sebelah Mata, band yang digawangi Kholil itu membawakan 'Mosi Tidak Percaya'.
Novel tampak santai melangkah bersama Wakil Ketua KPK Laode M Syarif selepas turun dari mobil yang mengantarnya. Kehadiran Novel pun langsung disambut hangat oleh puluhan pegawai KPK dan aktivis antikorupsi.
Penyidik senior itu tak sungkan melempar senyum ke arah pegawai KPK, aktivis antikorupsi dan awak media yang memadati pelataran gedung KPK.
Novel yang mengenakan kaos putih dengan balutan kemeja hitam itu sesekali melambaikan tangan ke arah mereka yang menyambutnya. Dia langsung menyalami mantan Ketua KPK Abraham Samad dan lainnya yang berdiri di depan pintu lobi KPK.
"Tentunya suatu kebanggaan bagi saya ketika saya bisa kembali dan kemudian bertemu dengan semua rekan-rekan sekalian," kata Kepala Satgas penyidikan kasus korupsi proyek e-KTP itu.
 Novel Baswedan kembali ke markas antirasuah. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Selama lebih dari 10 bulan Novel tak pernah berkantor. Dia harus menjalani pengobatan matanya akibat siraman air keras. Mata kanan telah pulih, sementara mata kirinya belum berfungsi untuk melihat.
Novel tak gusar dengan serangan dan dampak yang dialaminya ini. Menurut dia, serangan air keras oleh orang tak dikenal justru menguatkan dirinya dalam kerja-kerja pemberantasan korupsi. Serangan air keras menjadi penyemangat untuk dirinya.
"Bagi saya yang terjadi pada diri saya, penyerangan terhadap diri saya, saya tidak ingin menjadikan hal ini menjadi kelemahan. Tetapi saya ingin hal ini sebagai penyemangat buat diri saya," ujarnya.
Novel mengaku ingin menularkan semangat yang sama kepada rekan-rekannya di KPK, penegak hukum lainnya serta aktivis antikorupsi dalam bertugas memberantas korupsi. Dia pun tak lupa mengucapkan terima kasih pada masyarakat yang telah mendoakannya.
"Tentu saya ingin menularkan semangat yang sama sehingga kita bisa semakin berani, semakin sungguh-sungguh, dalam rangka melakukan tugas-tugas pemberantasan korupsi," kata dia.
 10 bulan berlalu, kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan tak kunjung terungkap. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Mantan Ketua KPK Abraham Samad mengatakan bahwa serangan terhadap Novel tak boleh mengendurkan semangat dan keberanian punggawa KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. Menurut dia, serangan kepada Novel justru menambah keberanian KPK menangkap koruptor.
"Apa yang menimpa Novel itu akan membuat seluruh pegawai KPK semakin garang terhadap para koruptor," kata Samad.
Samad mengingatkan pimpinan KPK untuk segera menyikapi berlarutnya pengusutan kasus penyerangan Novel hingga 10 bulan lebih, namun pelaku belum juga ditemukan. Dia meminta pimpinan KPK mengusulkan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel.
"Satu-satunya jalan untuk mengungkap pelaku terhadap Novel adalah dibentuknya tim gabungan pencari fakta," ujarnya.
"Oleh karena itu seluruh masyarakat Indonesia mari kita mendorong pemerintah untuk membuat TGPF, karena ini satu-satunya cara untuk mengungkap pelaku (penyerangan) Novel," kata Samad.
Novel beserta rombongan KPK lantas masuk ke markas antirasuah. Dan lagu
Sebelah Mata pun menggema di pelataran Gedung KPK.
[Gambas:Video CNN] (gil)