Jenguk Novel Baswedan, Anies Tak Bahas Kasus Air Keras

CTR | CNN Indonesia
Minggu, 25 Feb 2018 12:55 WIB
Anies Baswedan dan Novel Baswedan hanya membahas soal keluarga saat keduanya bertemu, bukan kasus air keras yang sampai saat ini belum selesai.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi penyidik KPK yang juga sepupunya, Novel Baswedan. (CNN Indonesia/Ciputri Hutabarat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi rumah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, Minggu (25/2). Anies mengunjungi rumah sepupunya itu di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, beberapa hari setelah kepulangan Novel dari Singapura untuk menjalani perawatan mata kerena disiram air keras orang tak dikenal.

Anies bertolak ke rumah Novel usai acara di kawasan Sunter. Tak ada sambutan atau pengamanan khusus di rumah Novel saat Anies tiba sekitar pukul 10.30 WIB.

Anies mengaku tak membahas soal kasus teror air keras pada Novel yang tak kunjung selesai hingga saat ini. Ia dan Novel hanya bicara soal keluarga.

"Kami ngobrol soal keluarga. Tentang kami, tentang anak-anak, tentang keluarga, tentang orang tua-orang tua kami," kata Anies di usai bertemu Novel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena Novel sepuluh bulan dirawat di Singapura, keduanya lama tak berteamu. Karena itu ada ide untuk menggelar pertemuan keluarga.

"Ada keinginan rencana itu. Tapi nanti kita lihat karena bang Novel tanggal 18 harus kembali lagi ke Singapura," ujar Anies.

Novel memang harus menjalani operasi utama mata kirinya. Saat ini mata kirinya sama sekali belum bisa melihat karena siraman air keras.

Sementara itu, Novel mengatakan kedatangan Anies sebagai bentuk dukungan keluarga selama ini. Kehadiran Anies menjadi ajang temu kangen keduanya.

"Saya selama ini pengobatan dan tentunya doa semua keluarga itu lah yang menjadi pendukung dan penguat," ujarnya.

Novel tiba di Indonesia, Kamis (22/2) lalu setelah melakukan perawatan obat di Singapura. Mata sebelah kirinya harus dioperasi setelah diserang menggunakan air keras pada April 2017.

Sepuluh bulan berlalu, hingga kini Kepolisian belum juga bisa menyelesaikan teka teki kasus Novel. Kepulangan Novel dipandang sebagai langkah mempermudah penyelidikan
.

"Penyidik masih memerlukan informasi kami bisa melakukan pemanggilan misalnya yang bersangkutan masih mempunyai informasi yang belum disampaikan kepada penyidik, tentunya lebih memudahkan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Argo Yuwono.

Sementara, Presiden Joko Widodo masih menunggu laporan penyelidikan Polri dalam kasus tersebut. Jokowi menegaskan akan mengejar perkembangannya ke Polri dan akan mengambil langkah tertentu jika Polri menyerah.

"Kami kejar terus Polri. Kalau Polri sudah begini (angkat tangan), baru kami mulai step yang lain," ujar Jokowi. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER