Jakarta, CNN Indonesia -- Pergerakan tanah terjadi di Dusun Cimanintin, Blok Babakan Sawah, Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang. Sedikitnya 54 rumah rusak berat dan 159 jiwa terpaksa mengungsi.
Pusat Pengendalian Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Sumedang mencatat pergerakan tanah diakibatkan curah hujan yang tinggi secara terus menerus selama kurang lebih dua hari. Alhasil, pada Sabtu (24/2) pukul 03.00 WIB, tanah mulai bergeser.
"Karena hujan terus menurus hampir selama 12 jam, dua hari berturut-turut, sehingga tanahnya yang kondisinya memang labil terjadi pergerakan tanah. Sehingga dampakmya kepada rumah penduduk," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang, Yedi, saat dihubungi
CNNIndonesia.com (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan warga yang rumahnya terdampak pergerakan tanah kemudian mengungsi ke beberapa lokasi. Di antaranya GOR Desa Cimanintin, tenda pengungsi di lapang volly Desa Cimanintin, Balai desa Cimanintin dan Pasar desa Cimanintin.
"Ada yang mengungsi ke tempat saudara karena kerusakan rumah sampai 90 persen," jelas dia.
Para pengungsi, kata Yedi, telah menerima bantuan logistik dari Dinsos Kabupaten Sumedang.
"Untuk kebutuhan dasar mereka sampai saat ini masih aman. Sudah dibuatkan dapur umum," ungkap dia.
Selain mengancam pemukiman, pergerakan tanah di Cimantin juga membuat perkebunan dan peternakan warga terancam.
"Sampai hari ini terus bergerak tanahnya. Dari pantauan, sekitar 10 hektar yang terdampak, yang bergeser ada yang dua meter," tandasnya.
(hyg/arh)