Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Jenderal Budi Waseso resmi mengakhiri jabatannya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Dia digantikan oleh Inspektur Jenderal Heru Winarko yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Buwas yang menduduki jabatan sebagai Kepala BNN sejak 8 September 2015 rupanya meninggalkan kesan tersendiri bagi para pegawai di BNN.
Pegawai BNN pun membuat sebuah puisi untuk Buwas yang dianggap sebagai seorang jenderal pemberani yang memiliki integritas dan komitmen. Tak hanya itu, Buwas pun dianggap telah meninggalkan peninggalan atau warisan untuk BNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puisi berjudul
Bung Buwas Pati dari Cawang tersebut dibuat oleh Brigadir Jenderal Faisal Abdul Nasser yang menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh.
Dalam puisi tersebut, digambarkan perjalanan Buwas menjadi seorang jenderal di institusi Polri.
Buwas dianggap memiliki tekad yang kuat untuk membongkar berbagai tindak kejahatan dan memburu para pelaku kejahatan.
Tak hanya itu, dalam puisi itu juga menggambarkan sosok Buwas yang selalu awas dalam setiap menjalankan tugasnya. Buwas memiliki prinsip bahwa kebenaran tidak boleh ditindas.
Prinsip tersebut, terus dibawa Buwas saat menjabat sebagai Kepala BNN, di mana Buwas menjadikan narkoba sebagai musuh utamanya.
Tak mau berdosa pada generasi bangsaTak ada kompromi pada narkobaTekadnya kuat, narkoba harus ditumpas di bumi nusantaraDi akhir puisi, terbersit harapan kepada Buwas terus melanjutkan perjuangannya selama ini. Apalagi, apa yang telah dilakukan Buwas telah memberikan teladan bagi Indonesia.
"Bung Buwas Pati dari Cawang. Engkau telah menjadi tauladan bagi bangsa Indonesia. Engkau telah banyak berjuang untuk Indonesia," tulis Abdul dalam puisi sebagai persembahan terakhir untuk Buwas.
Buwas terbilang garang selama memimpin BNN. Dia bahkan sempat memicu kontroversi karena mewacanakan "pulau penjara yang dikelilingi buaya" bagi para teripidana kasus narkotika.
Karier Buwas selama di kepolisian terbilang moncer. Dia terakhir menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri sebelum bertukar posisi dengan Komjen Anang Iskandar.
(osc/gil)