Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim bahwa sejumlah pejalan kaki tidak keberatan dengan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sepanjang trotoar Jalan Melawai, Jakarta Selatan.
"Saya tanya yang berjalan kaki. Saya bilang, 'Terganggu enggak?' (Dijawab) 'Kami justru perlu ini'," kata Sandi di Jakarta, Kamis (1/3).
Menurutnya, kehadiran PKL yang rata-rata berjualan makanan di Melawai diperlukan warga setempat, termasuk karyawan yang bekerja di gedung perkantoran sekitar Melawai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Sandi, banyak PKL berjualan di trotoar karena permintaannya pun tinggi, khususnya dari pekerja kantoran yang sarapan dan makan siang di sana.
"Gedung PLN yang karyawannya kemarin secara
volunteer datang ke saya, bilang bahwa, 'Kami butuh untuk makan pagi di sini, untuk makan siang'," ujarnya.
Sandi pun meyakini masyarakat sekitar mendukung kehadiran PKL. Meski begitu, dia menyebut saat ini Pemprov DKI sedang mencari 'keseimbangan' agar trotoar juga tetap bisa dimanfaatkan pejalan kaki.
"Karena trotoar itu memang harus menjadi fungsinya untuk pejalan kaki. Kita harus carikan jalan supaya ada sedikit ruang untuk pejalan kaki," ujarnya.
Pada Rabu (28/2) malam kemarin, Sandiaga mengakui bahwa keberadaan PKL di trotoar Jalan Melawai melanggar ketertiban peraturan daerah (perda) dan bisa ditindak oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Namun, Sandi memberikan hak diskresi dengan alasan ada 150 PKL yang ingin dilindungi.
"Memang tugas Satpol PP menegakkan perda dan ada diskresi yang harus kami buat karena ini ada 75 lapangan kerja kali dua, paling enggak ada 150 lapangan kerja yang kami ingin selamatkan di sini," kata Sandi.
(wis/sur)