Anies Bongkar Rancangan Trotoar Era Gubernur Djarot

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Selasa, 06 Mar 2018 13:51 WIB
Anies akan melebarkan trotoar Sudirman-Thamrin menjadi 8-12 meter. Trotoar dirancang dengan motif batik nusantara.
Anies menata ulang trotoar Sudirman-Thamrin. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menata ulang jalan dan trotoar di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH. Thamrin sepanjang 6,6 kilometer.

Penataan itu dipercepat untuk menyambut perhelatan Asian Games, Agustus 2018. Anies pun mengaku, penataan ulang dilakukan lantaran tidak puas dengan rancangan penataan yang sudah ada.

Anies tidak puas dengan rancangan penataan yang tidak memfasilitasi lajur sepeda motor pada desain rancangan jalan Sudirman-MH. Thamrin. Rancangan desain dengan aturan pembatasan sepeda motor di jalur protokol jantung ibu kota itu sempat diujicoba pada era Djarot Saiful Hidayat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya terus terang tidak menerima ketika melihat rancangan awal karena tidak ada ruang untuk motor. No. This is not Jakarta. Jakarta milik semua," kata Anies di Balai Kota, Selasa (6/3).

Anies berkukuh memfasilitasi pengguna sepeda motor masuk jalan protokol itu. Menurut Anies, semua pengguna jalan harus bersikap toleran kepada pesepeda motor dan tidak memandangnya sebelah mata.

"Mohon maaf, saya ingatkan kepada yang sudah naik mobil mewah. Dulu pun yang naik mobil mewah, naiknya bus dan motor," kata Anies.

Tak Puas dengan Rancangan Lama, Anies Pamerkan Desain TrotoarPenataan trotoar di kawasan proyek stasiun MRT Senayan, Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Dalam konsep penataan yang telah disetujui Anies, Jalan Sudirman-MH. Thamrin akan memiliki satu lajur untuk Transjakarta, tiga lajur untuk kendaraan roda empat, dan satu lajur untuk kendaraan roda dua dan bus reguler. Jalur cepat dan lambat pun dihilangkan.

Trotoar yang ada, akan dilebarkan sebanyak 8-12 meter. Pola batik, tenun, anyaman, dan ukiran Nusantara akan diaplikasikan pada trotoar di setiap titik Stasiun MRT. Misalnya, pola lantai batik Sumatera di Stasiun Bundaran Senayan dan pola lantai batik Jawa di Stasiun Istora.


Adapun area penataan jalan dan trotoar yakni Patung Pemuda Membangun, Simpang Susun Semanggi, Patung Selamat Datang (Bundaran Hotel Indonesia), dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Tidak Menggunakan APBD

Adapun pembiayaan penataan trotoar berasal dari kompensasi pelampauan kelebihan lantai bangunan (KLB) PT Mass Rapid Transit (MRT), PT Kepland Investama, dan PT Mitra Panca Persada.

Dengan demikian, Pemprov DKI tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk penataan Sudirman-MH Thamrin

Pembagian pengerjaannya, yakni PT MRT Jakarta mengerjakan penataan trotoar di enam stasiun yang berjarak sekitar 200 meter di setiap area stasiun.

Kemudian, PT Kepland Investama mengerjakan penataan trotoar segmen Patung Kuda sampai dengan Kali Krukut.

Terakhir, PT Mitra Panca Persada mengerjakan penataan trotoar segmen Kali Krukut sampai dengan Patung Pemuda dan segmen Kartika Candra hingga Jakarta Convention Center.

Dipastikan Steril dari PKL

Penataan trotoar dan Jalan Sudirman dan MH Thamrin juga dipastikan steril dari pedagang kaki lima (PKL). Anies menyebut, trotoar di kawasan ring satu Istana itu akan bersih dari pedagang makanan dan minuman.

"Pertama, trotoar sepanjang Sudirman-MH Thamrin bukan tempat berjualan pedagang kaki lima. Di sini adalah tempat untuk para pejalan kaki, tidak ada yang lain," kata Anies.

Penataan PKL, kata Anies, akan diatur secara tersendiri sembari Pemprov berkoordinasi dengan pemilik gedung untuk menampung para PKL.

"Karena banyak wilayah-wilayah di belakang sana yang bisa dipakai. Di wilayah belakang gedung-gedung, di samping kanan dan kiri gedung, tetapi bukan di depan gedung," tutur Anies.

Anies mengakui bahwa penataan trotoar dan jalan perlu waktu karena Pemprov DKI harus berbicara dengan pemilik atau pengelola gedung, maupun PKL yang akan direlokasi.


Meski tidak ada PKL, Pemprov DKI akan menyiapkan kios-kios non-kuliner untuk menunjang kebutuhan warga sekitar, khususnya pekerja di kawasan Sudirman-Thamrin.

"Kios penunjang yang nanti akan dibuatkan. Jadi kemungkinan besar seperti (kios) majalah, koran, kartu Transjakarta. Jadi, kios-kiosnya itu bukan kios makanan tetapi kios penunjang yang memang relevan dengan kegiatan di tempat itu," kata Anies.

Selain steril dari PKL, Anies menyebut akan menyediakan ruang budaya di beberapa titik trotoar. Titik itu nantinya memungkinkan kegiatan seni seperti nyanyian dan tari diselenggarakan setiap sore hari. Istilahnya, kata Anies, adalah Sabuk Nusantara.

Kemudian, akan terdapat beberapa titik di trotoar yang dipasang kaca transparan. Sehingga, warga bisa melihat utilitas di bawahnya. Anies menyebutnya sebagai fasilitas edukasi.

"Jalan-jalan di bawahnya banyak saluran, pipa pembuangan air, aliran air bersih, kabel-kabel. Kita pastikan ada lubang di mana anak-anak kita bisa melihat di bawah trotoar ada apa," kata Anies.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faisal meyakini proyek penataan trotoar dan Jalan Sudirman-MH Thamrin akan rampung sebelum Asian Ganes 2018 pada Agustus mendatang. Proyek akan digarap dari kerjasama PT MRT, PT Kepland Investama, dan PT Mitra Panca Persada.

"(Tenggat) waktu kita targetkan sebelum Asian Games sudah selesai. Terhitung dari sekarang, sudah mulai persiapan-persiapan bongkar," ujarnya. (dal/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER