Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian memeriksa 10 saksi dan 10 rekaman kamera pengawas (CCTV) dalam penyelidikan kasus penyerangan yang dilakukan oleh kurang lebih 50 anggota geng motor di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin (5/3) dini hari.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan penyelidikan masih dilakukan untuk mencari para anggota geng motor tersebut.
Selain itu polisi juga menyelidiki aksi penyerangan di lokasi yang sama pada Minggu (4/3) dini hari, yang mengakibatkan satu anggota Brimob terluka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total ada 10 saksi yang merupakan warga sekitar atau orang yang mengetahui atau berada di lokasi saat keributan terjadi," ujarnya saat dihubungi, Rabu (7/3).
Saat ini Mardiaz mengatakan 10 rekaman CCTV juga tengah diperiksa.
"10 CCTV juga kami lihat dan akan kami
copy rekamannya, nanti akan dilihat juga rekaman mana yang dapat digunakan sebagai petunjuk," tuturnya.
Meski demikian, Mardiaz enggan menjelaskan lebih lanjut soal penyelidikan yang tengah dilakukannya.
Peristiwa penyerangan 50 anggota geng motor terjadi di depan Kafe Dronk yang merupakan salah satu tempat hiburan malam di Kemang.
Penyerangan tersebut mengakibatkan lima orang mengalami luka-luka dan beberapa kendaraan bermotor rusak.
Kelima korban tersebut diketahui berinisial AP dengan luka robek kecil di dagu, VE dengan luka di kepala, DJP dengan luka di dagu, MR dengan luka memar di kepala dan BA dengan luka lecet di pipi.
Sebelum peristiwa itu, terdapat aksi pengeroyokan terhadap seorang anggota Brimob Bhayangkara Dua (Bharada) Yasri Abdulmas yang keluar dari kafe tersebut. Yasri mengalami luka sobek dan luka tusuk.
(wis)