Geng Jepang Diduga Berkomplot dengan Rawamaya Beji Rasta

Jakarta, CNN Indonesia -- Geng motor Jembatan Mampang (Jepang) diduga berkomplot dengan Geng Rawamaya Beji Rasta saat aksi penjarahan toko pakaian di Depok, Jawa Barat pekan lalu. Dalam aksi tersebut, anggota Geng Rawamaya diduga ikut menjarah dan saat ini sudah ditangkap petugas.

Kapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Didik Sugiharto mengatakan, dalam penangkapan terakhir mereka yang diduga menjarah, ada satu orang yang mengaku anggota Geng Rawamaya.

Tiga orang ditangkap, Rabu (27/12) malam, yakni MP (18 tahun), DC (18) dan RA (18). MP mengaku anggota Geng Rawamaya Beji Rasta yang berkawan dengan anggota Geng Jepang.

Lihat juga: Geng Jepang: Gerombolan Penjarah Gorengan, Kopi, dan Pakaian

"Perannya tiga orang ini ada yang langsung turun mengambil (pakaian), ada juga yang berperan sebagai joki, ada yang berperan membantu. Semua punya peran dalam aksi tersebut," kata Didik saat dihubungi, Kamis (28/12).

Sebelum kejadian, MP mengaku diundang anggota Geng Jepang untuk bergabung dalam tawuran. “Awalnya mereka akan tawuran dengan kelompok lain," ujar Didik.

Namun karena kelompok lawan tidak datang, aksi berubah menjadi penjarahan toko pakaian. Aksi mereka terekam kamera pengawas dan viral di media sosial.

Saat ini 15 orang sudah ditangkap dan dijadikan tersangka, termasuk pentolan Geng Jepang berinisial H. Tiga orang yang ditangkap kemarin ini juga sudah sudah dijadikan tersangka.

Lihat juga: Polisi Tangkap Ketua Geng Motor 'Jepang' Berusia 18 Tahun

Didik menduga, Geng Jepang dan Geng Rawamaya Beji Rasta memang berkomplot saat tawuran atau dalam aksi penjarahan. Dua kelompok anak muda ini kerap membuat janji tawuran melalui media sosial.

Didik mengatakan, selain dua kelompok ini ada beberapa kelompok lain yang kerap berulah dan meresahkan masyarakat.

“Yang sudah teridentifikasi Geng Jepang, Geng Rawamaya Beji Rasta dan ada lagi kelompok yang sudah berhasil kami identifikasi tetapi karena kepentingan penyidikan kami tidak sampaikan,” katanya. (sur)