Jakarta, CNN Indonesia -- Istri Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, Tri Suswati mengaku tidak ingin jika suaminya terjun ke dunia politik. Menurut dia, Tito tidak memiliki jiwa sebagai seorang politikus.
Tri mengatakan hal tersebut usai melantik Pengurus Wanita Selam Indonesia (WASI) di Polda Metro Jaya, Rabu (7/3).
"Tidak ada tujuan ke sana, saya tahu jiwanya memang bukan politikus, beliau jiwanya profesional dan beliau mencintai dunia pendidikan," ujar Tri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ditanya jika seandainya ada partai politik yang ingin mengusung suaminya, Tri berharap Tito tidak menerimanya. Namun, dia menegaskan akan menyerahkan keputusan itu kepada sang suami.
"Kalau saya sih sebagai istri pasti suami lebih tahu apa yang lebih baik buat dia, tapi kalau bisa jangan (terjun ke politik)," tuturnya.
Alasan Tri tidak ingin suaminya terjun ke dunia politik karena dinamika dalamnya tak pasti. "Kayaknya kami ini orang eksakta, orang yang kalau A ya A, kalau B ya B. Enggak bisa sekarang A besok B. Politik kan muter-muter enggak tahu kepastian, hari ini ngomong apa besok ngomong apa," kata Tri.
Tri mengatakan keinginan Tito jika masa tugasnya sebagai Kapolri telah usai adalah melanjutkan pendidikan. Tri sendiri akan lebih senang dan mendukung mantan Kapolda Metro Jaya itu untuk melanjutkan keinginannya tersebut.
Menurut dia, jika Tito menjadi berkecimpung di dunia pendidikan, maka akan lebih berguna bagi orang banyak.
"Kami keluarga mendukung sekali Pak Tito menjadi seorang pendidik karena anak-anak saya lebih bangga kalau bapaknya jadi profesor yang mempunyai profesi sebagai pendidik karena memberikan pendidikan kepada orang banyak adalah suatu kehormatan yang luar biasa," kata Tri.
Tak Masalah Dengan MemeSelain soal politik, Tri juga mengomentari soal masalah lain terkait suaminya, yakni maraknya meme. Tri tidak masalah dengan meme atau gambar yang tersebar melalui internet terkait Tito.
Menurut dia, meme menjadi salah satu kreatifitas anak muda yang tidak dapat dibendung. "Kami tidak masalah karena memang di dunia begitu dan orang mempunyai kreatifitas sendiri membuat meme dan itu tidak masalah," ujarnya.
Namun jika meme tersebut bernuansa provokatif dan negatif, Tri menilai pembuatnya mungkin mendapatkan informasi yang salah.
"Mungkin (meme yang salah) karena mereka tidak tahu dan baca informasi yang salah," tuturnya.
(osc)