GP Ansor Nilai Kapolri Tak Perlu Klarifikasi Pidato

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Kamis, 01 Feb 2018 07:14 WIB
Gerakan Pemuda Ansor yakin Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak bermaksud mendiskreditkan peran ormas Islam lain dalam proses berdirinya NKRI.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menilai Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak bermaksud mendiskreditkan peran ormas Islam lain dalam proses berdirinya negara Indonesia. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak perlu memberi klarifikasi kepada ormas-ormas Islam terkait pidatonya yang menyebut hanya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang berperan dalam proses berdirinya negara Indonesia.

Menurut Yaqut, Tito tidak bermaksud mendiskreditkan peran ormas Islam lain dalam proses berdirinya negara Indonesia di masa lalu, sehingga tidak perlu memberikan klarifikasi.

“Enggak perlu. Apa yang perlu diklarifikasi,” ucap Yaqut di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Yaqut, Tito hanya menyampaikan bahwa NU dan Muhammadiyah memiliki peran besar dalam proses berdirinya negara Indonesia dibanding ormas Islam yang lain. Hal itu bukan berarti Tito tidak mengakui ormas Islam lain dalam memerdekakan Indonesia. Dia menampik anggapan tersebut.

“Ormas yang paling berjasa itu dua, NU dan Muhammadiyah. Itu yang dia (Tito) bilang dan sejarah memang mencatat itu,” Kata Yaqut.

Tito dikabarkan juga sempat menyebut ada ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah yang pernah berupaya meruntuhkan negara Indonesia. Namun, Yaqut menganggap Tito tidak mengutarakan hal tersebut.

“Saya kira Pak Tito enggak mengatakan itu. Saya mengerti betul pernyataannya,” katanya.


Yaqut mengamini, banyak ormas Islam yang turut berjuang memerdekakan Indonesia, tidak hanya NU dan Muhammadiyah. Meski begitu, dia berkeyakinan hanya dua ormas tersebut yang paling dominan dibanding ormas-ormas Islam lain dalam berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia.

“Semua berjasa tapi tidak sebesar jasanya NU dan Muhammadiyah karena ormas terbesar dan tertua,” kata Yaqut

“Wajar dong, NU dan Muhammadiyah lahir sebelum Indonesia merdeka,” katanya.


Sebelumnya, Tito menyatakan ormas Islam yang berperan dalam proses kemerdekaan Indonesia hanya NU dan Muhammadiyah. Ormas Islam lain dinilai Tito justru kerap berupaya meruntuhkan negara Indonesia.

Tito mengutarakan hal tersebut pada salah satu program stasiun televisi swasta. Cuplikan video tersebut beredar luas di media sosial. (pmg/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER