Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pentingnya pengetahuan mitigasi bencana bagi masyarakat. Pengetahuan ini perlu dimiliki agar masyarakat cepat tanggap ketika terjadi bencana.
Hal ini disampaikan JK saat membuka acara seminar dan lokakarya nasional tentang masyarakat tangguh bencana yang digelar Palang Merah Indonesia (PMI), di Jakarta, Rabu (7/3).
"Masyarakat harus dibudayakan dengan mitigasi, bagaimana memahami bencana tersebut," ujar JK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh 2004 silam, menurut JK, telah memberikan pembelajaran yang hebat bagi masyarakat.
Saat itu ratusan ribu jiwa yang tinggal di kota Banda Aceh tewas karena tsunami. Sementara di salah satu titik pusat gempa yakni Pulau Simeuleu, korban meninggal saat itu 'hanya' 11 orang.
Menurut JK, perbandingan jumlah korban meninggal yang lebih sedikit di Pulau Simeuleu lantaran masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut telah memiliki kesadaran tanggap bencana.
"Di Pulau Simeuleu ada budaya, kalau bencana gempa langsung lari ke ketinggian. Sedangkan masyarakat yang tinggal di Aceh malah lari ke laut. Ini jadi pembelajaran kita semua," katanya.
Sejak peristiwa tersebut, lanjut JK, masyarakat menjadi lebih waspada saat terjadi bencana. "Apapun yang terjadi, banjir, gempa, sekarang orang lari ke ketinggian," imbuhnya.
Lebih lanjut Ketua Umum PMI ini menuturkan, masyarakat harus dibekali pengetahuan untuk menolong ataupun saat menjadi korban bencana. Sebab, dari pengalaman selama ini, masyarakat yang tertimpa bencana selalu merasa tak berdaya karena kehilangan harta benda.
"Maka dia harus diajari untuk selamatkan diri dan menghindari dari bencana," ucapnya.
Waspada BanjirJK mengatakan salah satu bencana yang harus diwaspadai saat ini adalah banjir karena berdampak luas. Salah satu solusi untuk mencegah banjir, menurutnya, adalah melalui penghijauan.
"Intinya ada di hutan, tanaman. Sekarang banyak gunung gundul sehingga air langsung keluar yang menyebabkan banjir," katanya.
Upaya ini, menurut JK, masih menjadi pekerjaan rumah bagi tiap pemerintah daerah untuk menanggulangi bencana banjir.
Sementara itu Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat Sumarsono mengatakan butuh kerja sama dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan banjir. Tak hanya dari pemerintah maupun instansi yang berwenang, kata dia, masyarakat pun dapat berperan aktif menanggulangi banjir.
"Di sini butuh kerja sama lintas sektoral. Semua pihak bisa berperan, baik swasta, pemerintah, termasuk masyarakat yang terdampak bisa berperan aktif untuk akses informasi atau melakukan aksi," ucapnya.
(wis)