Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Muhammad Al-Khathath meminta semua pihak tidak lagi mempertanyakan keberadaan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Dia mengutarakan hal tersebut kala menjawab pertanyaan terkait kepastian Rizieq Shihab bertolak dari Makkah, Arab Saudi ke Indonesia.
"Tidak perlu dipertanyakan lagi," ucap Al Khathath di kawasan Tebet, Jakarta, Senin (12/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baginya, keberadaan Rizieq saat ini tidak menjadi masalah bagi ormas-ormas Islam. Sebab, di mana pun Rizieq berada, kata Al-Khathath, ormas-ormas Islam tetap dapat menjalin komunikasi dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
"Jadi sekarang ini sudah zaman era reformasi yang luar biasa. Maka keberadaan beliau di mana pun itu tidak masalah bagi kita," ucapnya.
Al-Khathath lalu memberi contoh bentuk komunikasi antara GNPF Ulama dengan Rizieq. Rizieq memberikan rekaman suara dari Mekkah mendukung pergantian nama GNPF MUI menjadi GNPF Ulama.
Rekaman suara Rizieq tersebut diperdengarkan kepada sejumlah pengurus yang tengah mengadakan konferensi pers di sebuah restoran di kawasan Tebet, Jakarta, senin (12/3).
Menurut Al-Khathath, rekaman suara Rizieq tersebut merupakan salah satu bentuk kehadirannya.
"Habib baru saja datang dan baru saja berbicara. Yang penting bagi kita sebenarnya bahwa kita mengakui Habib Rizieq adalah Imam besar kita," tandas Al-Khathath.
(dal/arh)