Rizieq Shihab Minta Lawan Hoaks dengan Fakta

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Selasa, 13 Mar 2018 01:49 WIB
Di tengah maraknya upaya polisi memburu jaringan penyebar hoaks, pimpinan FPI Rizieq Shihab ikut mengumandangkan gerakan antihoaks.
Pemimpin FPI Rizieq Shihab, di Jakarta, 2017. Ia meminta pengikutnya untuk melawan hoaks dengan kebenaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyebarkan gerakan antikebohongan atau antihoaks kepada pengikutnya. Menurutnya, fakta harus digunakan dalam melawan hoaks.

Hal tersebut disampaikan Rizieq yang sedang berada di Mekkah, Arab Saudi, lewat rekaman suara yang diperdengarkan dalam jumpa pers mengenai kepengurusan baru Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/3).

"Saya juga mengingatkan, jangan sekali-kali kita melawan kebohongan dengan kebohongan. Kebohongan kita lawan dengan kebenaran. Berita hoaks harus kita lawan dengan fakta dan kebenaran," ujar Rizieq.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas dasar itu, Rizieq pun meminta kepada seluruh pengurus dan aktivis GNPF Ulama untuk tetap mengupayakan semangat antihoaks tersebut dalam gerakannya.

"Saya minta kepada seluruh pemgurus aktivis GNPF Ulama untuk tetap mempertahankan sikap yang elegan tersebut," katanya.

Rizieq sendiri berada di Arab Saudi sejak April 2017 sebelum ia ditetapkan sebagai tersangka dugaan konten pornografi oleh Polda Metro Jaya pada akhir Mei 2017. Sejak saat itu, ia yang semula ke Arab Saudi dengan tujuan umrah tak pernah kembali ke Indonesia.

Berkali-kali ia disebutkan akan pulang termasuk pada 21 Februari 2018 lalu. Namun, di detik akhir waktu penerbangannya mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Rizieq mengabarkan batalnya kembali kepulangan dirinya.

Soal berita hoaks, Rizieq mencontohkan itu pada kabar yang berupaya menjatuhkan perjuangan kelompoknya adalah perpecahan dalam tubuh GNPF. Ia mengatakan GNPF yang semula bernama GNPF Majelis Ulama Indonesia (MUI) kini memang berubah menjadi GNPF Ulama. Ia mengatakan hasil itu merupakan hasil musyawarah dari para pendiri dan pengurus GNPF.

Sebelumnya, jaringan produsen hoaks The Family MCA (Muslim Cyber Army) sedang diburu polisi. Pada 9 Maret lalu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan pihaknya tak kehilangan jejak kelompok penyebar kabar bohong dan ujaran kebencian The Family MCA

"Jejak digital mereka tak hilang, kita bisa lacak," kata dia, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (9/3).

Setyo mengatakan pihaknya juga akan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana dari The Family MCA. Terkait jaringan ini, polisi telah menangkap tujuh admin The Family MCA yang diamankan dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Konten-konten yang disebarkan pelaku meliputi isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia, penganiayaan ulama, dan pencemaran nama baik presiden, pemerintah, hingga tokoh-tokoh tertentu.

Menanggapi itu, pada hari yang sama, sebanyak 14 organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) meminta masyarakat lebih waspada terhadap hasutan atau adu domba yang mengatasnamakan Islam.

Ormas-ormas yang tergabung dalam lembaga persahabatan ormas iIslam (LPOI) itu pun mendeklarasikan dukungan pada polisi dan masyarakat untuk melawan hoaks.

Ormas-ormas yang tergabung dalam LPOI diantaranya NU, Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Azzzikra, Syrikat Islam Indonesia, Alwashliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Persatuan Umat Islam (PUI), Himpunan Bina Muallaf Indoneisa (HBMI), dan Nahdlatul Wathon.



(kid/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER