Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan telah mengajukan usulan kenaikan tunjangan prajurit hingga 57 persen ke Kementerian Keuangan.
"Kami harus berbangga dan mudah-mudahan pada pertengahan tahun ini, atau awal 2019 sudah ada berita tunjangan kinerja prajutit TNI dinaikan sekitar 57 persen," kata Hadi saat memberikan arahan kepada 1.500 prajurit TNI di Markas Grup 2 Kopassus Kandangmenjangan Sukoharjo, Selasa (20/3).
Pernyataan Hadi itu pun disambut tepuk tangan meriah dari para prajurit yang berada di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan tunjangan itu, kata Hadi, khususnya untuk Bintara Pembina Desa (Babinsa). Hadi lalu menyatakan ingin tunjangan Babinsa bisa sama dengan tunjangan Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas).
"Informasinya 2018 akan dikeluarkan belanja barang untuk Babinsa guna memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak, sepeda motor untuk kegiatan operasional di wilayahnya," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara tersebut.
Selain itu, Panglima mengatakan kesejahteraan lainnya untuk prajurit nondinas yang sebelumnya difasilitasi 6.000 unit sekarang ditingkatkan menjadi 10.000 unit untuk Angkatan Darat (AD). Hal yang sama juga untuk Angkatan Laut (AL) sebanyak 2.000 unit hingga 3.000 unit per tahun, sedangkan Angkatan Udara (AU) sebanyak 1.000 unit rumah.
Panglima TNI berharap demi meningkatkan kesejahteraan para prajurit, kebijakan itu segera dikeluarkan atau ditetapkan.
Di samping itu, Hadi pun mengapresiasi tingginya hasil survei persepsi publik aas TNI.
"Survei itu, menunjukan bahwa prestasi TNI diakui, dan untuk meraih itu tidak mudah, dengan bekerja keras dan dipersiapkan dengan baik," kata Hadi.
Atas dasar itu pun, Hadi meminta kepada para prajurit agar hal tersebut terus dipertahankan dan ditingkatkan. Salah satu tindakan terukurnya, kata Hadi, tidak menyakiti hati rakyat, tidak terlibat narkoba, dan hindari tindakan asusila.
(antara)