Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal Indonesia akan bubar tahun 2030 hanya fiksi semata.
"Saya kira (pernyataan itu) banyak dibahas, tentu sesuatu yang mendapat perhatian. Tapi itu kan fiksi," ujar JK di kampus UI Salemba, Jakarta, Kamis (22/3).
JK mengaku tak tahu maksud dan tujuan Prabowo mengatakan hal tersebut. Pada dasarnya, lanjut JK, jika bangsa Indonesia tidak menjaga persatuan berpotensi terjadi perpecahan.
"Apabila kita tidak betul-betul menjaga persatuan, bisa terjadi seperti di Balkan, di Rusia. Itu sering terjadi, perpecahan," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia pun mengingatkan pada seluruh pihak agar berkomitmen menjaga persatuan, apalagi menjelang pelaksanaan pemilu 2019. Menurutnya, selama ini Indonesia telah berhasil melaui pelaksanaan pemilu dengan aman dan tenang.
"Jaga persatuan dan pemilu yang aman karena (perpecahan) itu banyak terjadi di negara lain, dan alhamdulillah kita enggak," ujar JK.
Sebelumnya, dalam sebuah unggahan video di Facebook Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut Indonesia bakal bubar pada 2030. Alasannya ada ketimpangan penguasaan kekayaan dan tanah.
"Saudara-saudara. Kita masih upacara. Kita masih menyanyikan lagu kebangsaan. Kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian dimana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam sebuah acara
Gerindra.
Prabowo menilai penyebab Indonesia bubar itu terkait dengan perilaku elite politik saat ini.
"Ini yang merusak bangsa kita. Semakin pintar semakin tinggi kedudukan semakin curang, semakin culas, semakin maling!" serunya.
(sur)