Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusulkan 12 nama calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Presiden Joko Widodo pada pilpres 2019. Usulan nama ini merupakan hasil dari penjaringan melalui interaksi dari masyarakat.
"Ada 12 nama yang diusulkan berasal dari beragam latar belakang," ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie di kantor DPP PSI Jakarta, Minggu (25/3).
Sebanyak 12 nama itu terdiri dari Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, pendiri CT Corp Chairul Tanjung, mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Staf Presiden Moeldoko, mantan Ketua MK Mahfud MD, pengusaha Rusdi Kirana, Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, hingga CEO Gojek Indonesia Nadiem Makariem.
Grace mengatakan usulan nama-nama ini masih bisa berubah tergantung respons dari masyarakat. Nantinya PSI akan melakukan survei melalui media sosial untuk meminta pendapat dari masyarakat atas usulan cawapres tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atau kalau ada nama yang belum ada bisa masuk dalam daftar," katanya.
Grace menegaskan bahwa PSI tak memaksakan usulan cawapres itu kepada Jokowi. Menurutnya, hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan orang nomor 1 di Indonesia itu.
"Apakah ini akan diterima atau tidak terserah Pak Jokowi. Ada (pertimbangan) kecocokan personal, elektabilitas, dan aspek lain yang harus dipertimbangkan," ucap Grace.
Sejumlah nama yang diusulkan PSI sebelumnya juga kerap muncul dalam sejumlah survei pilpres 2019. Di antaranya yakni Mahfud MD, Sri Mulyani Indrawati, dan Susi Pudjiastuti.
Survei terbaru Polcomm Institute menempatkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres paling pontensial untuk Jokowi di Pilpres 2019. Nama AHY mengungguli nama-nama lain seperti Zulkifli Hasan, Gatot Nurmantyo, Muhaimin Iskandar, Puan Maharani hingga
Muhammad Zainul Majdi.
(sur)