Semarang, CNN Indonesia -- Elektabilitas Ganjar Pranowo diklaim Partai Politik Demokrasi Indonesia Perjuangan tak goyah meski diusik dengan kasus korupsi proyek KTP elektronik. Hasil survei internal PDIP menyebut tingkat keterpilihan Ganjar bersama Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah sebesar 62,3 persen dengan tingkat popularitas 88,8 persen.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengatakan, angka elektabilitas dan popularitas ini terbilang memuaskan.
"Dari survey internal kami, pasangan Mas Ganjar dan Gus Yasin elektabilitas dan popularitasnya masih tinggi. Popularitas tembus 88,8% , sedangkan elektabilitasnya di 62,3%", kata Bambang usai menghadiri peresmian Posko Pemenangan Ganjar-Yasin di Semarang, Sabtu (24/3).
Meski hasil survey memuaskan, PDIP bersama Partai pendukung pasangan Ganjar-Yasin yakni PPP, Demokrat, Golkar, Hanura dan Nasdem tak ingin "besar kepala". Pasalnya, kubu pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah dinilai memiliki banyak jaringan yang bisa menumbangkan Ganjar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menyebut Sudirman punya rekam jejak yang patut diperhitungkan. Pernah berkarier di sejumlah perusahaan besar dan pernah Menteri Energi Sumber Daya Mineral jadi modal bagus untuk Sudirman.
Apalagi, kata Bambang, Sudirman juga pernah terlibat di tim sinkronisasi Anies-Sandi di DKI Jakarta.
"Pasti ada network yang kuat di belakangnya. Atas dasar itu, kami was was dan meningkatkan kewaspadaan," kata Bambang.
Senada dengan Bambang, Ganjar Pranowo juga mewaspadai adanya gerakan-gerakan dan isu-isu yang coba menumbangkan elektabilitas dirinya di masyarakat Jawa Tengah, tak terkecuali isu E-KTP yang terus menyebut nama dirinya.
"Banyak isu yang digulirkan untuk menurunkan skor. Tapi kami tetap akan bergerak," katanya.
Sebelumnya dalam survei yang digelar Litbang Kompas, pasangan Ganjar-Taj Yasin memang masih diunggulkan. Dalam survei penjajakan yang dilakukan dengan simulasi pencoblosan, Ganjar-Yasin memperoleh hasil 79 persen suara, sedangkan Sudirman-Ida memperoleh 11,8 persen suara. Ada 9,2 persen suara yang belum menentukan pilihan.
Sementara itu, melalui pertanyaan terbuka, Ganjar-Yasin memperoleh 50,8 persen suara dan Sudirman-Ida memperoleh 7,4 persen suara. Ada 41,8 persen suara belum menentukan pilihan.
(sur)