Jakarta, CNN Indonesia -- Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dipastikan tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden di pemilihan presiden (Pilpres).
Hal itu disampaikan pengacara Rizieq, Eggi Sudjana kepada
CNNIndonesia.com di Hotel Horison, Bekasi, Selasa (27/3).
"Dia ingin menjadi guru bangsa saja,
ngajar di pesantren," ujar Eggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eggi mengatakan Rizieq bertekad untuk mendidik umat dan masyarakat Indonesia agar bisa mewujudkan negara Indonesia yang berlandaskan syariah.
"Bersyariah itu ya mengikuti hukum Allah," jelasnya.
Eggi menilai wajar jika umat Islam menghendaki Rizieq menjadi Presiden. Tapi dia kembali menekankan Rizieq secara pribadi tidak mau menduduki kursi kekuasaan itu.
"Kuncinya di umat Islam, kalau jemaah menghendaki, ya kan enggak boleh enggak mau jadi imam. Tergantung kita sekarang," kata Eggi.
Eggi menambahkan sejauh ini Rizieq sedang mempersiapkan capres yang akan diusung di pilpres 2019 melawan petahana Joko Widodo nanti.
"Siapa yang mau jadi capres, harus betul-betul komit pada Islam, nanti dia (Rizieq) yang
endorse," kata Eggi.
Menurut Eggi harus ada kesepakatan apabila ingin diusung oleh Rizieq. Kesepakatan itu berupa penerapan hukum Allah di Indonesia jika calon yang bersangkutan terpilih.
"Kesepakatannya tegakkan hukum Allah. Indonesia bertaqwa dengan cara NKRI bersyariah," tegas Eggi.
Nama Rizieq Shihab sebelumnya masuk bursa nama tokoh yang dianggap responden layak maju sebagai calon presiden dalam Survei Pemilu Presiden yang dilakukan Lembaga Media Survei Nasional (Median).
Survei digelar pada tanggal 1-9 Februari 2018 dengan mengambil 1.000 responden dengan tingkat batas kesalahan sebesar kurang lebih 3,1 persen menempatkan Rizieq memiliki elektabilitas sebesar 0.3 persen.
(dal/wis)