Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah tiga bulan ditutup, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan kembali membuka pendakian per 4 April 2018.
Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie mengungkapkan hal tersebut setelah melakukan rapat koordinasi dengan para pihak di sekitar Gunung Semeru, di Pondok Asri Lumajang, Kamis (29/03).
"Karena sekarang pemesanan (tiketnya) online, maka jika kami buka
booking tanggal 1 booking, maka pembukaan Gunung Semeru akan dilakukan tanggal 4 april 2018 ini," paparnya, kepada sejumlah awak media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembukaan ini dilakukan setelah TNBTS melakukan survei jalur dan pembersihan pohon tumbang disepanjang jalur pendakian pada beberapa hari sebelumnya.
"Kemarin teman-teman kan sudah naik untuk melihat kondisi jalur dan langsung membersihkan sejumlah pohon yang tumbang," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengevaluasi sejumlah peraturan agar aktivitas pendakian ke gunung api tertinggi di pulau jawa ini dan semua hasilnya aman.
"Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di gunung, mulai sekarang kami akan menerapkan surat keterangan kesehatan pada H-1, dan sudah kami umumkan di
website," pungkasnya.
Meski begitu, petugas dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pantau Gunung Semeru yang juga hadir dalam rapat koordinasi itu hanya merekomendasikan batas aman pendakian sampai Kali Mati.
Pasalnya, Gunung Semeru masih dalam status waspada level II.
"Kami merekomendasikan hanya sampai arena Kali Mata. Kondisi Semeru saat ini masih fluktuatif, yang dikhawatirkan ada letusan eksplosif dan bisa membahayakan para pendaki itu sendiri," kata Liswanto, petugas PVMBG kepada peserta rapat.
Dengan ketinggian 3.676 Mdpl, Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api yang menjadi pilihan para penikmat wisata khusus untuk melakukan pendakian ke Gunung.
Selain itu, Semeru juga menyimpan banyak 'surga' bagi pendaki. Misalnyam kawasan Ranu (danau) Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Padang Lavender, hingga Tanjakan Cinta.
(age/dik)