Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional (Basarnas) pusat mengerahkan pesawat tanpa awak untuk mencari pendaki asal Swiss yang hilang di Gunung Semeru Lionel Du Creaux. Lionel dinyatakan hilang sejak 7 Juni lalu saat mendaki gunung berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu.
"Hari ini operator pesawat tanpa awak akan dikirim ke Ranu Pani untuk melakukan pencarian pendaki yang hilang di Semeru," kata Kepala Kantor SAR Surabaya, M Arifin, Selasa (14/6) seperti diberitakan Antara.
Pencarian melalui jalur udara ini menurut Arifin untuk membantu pencarian di jalur darat yang belum menuai hasil hingga kini. Namun, pengerahan pesawat tanpa awak ini tetap memperhitungkan kondisi cuaca di wilayah Semeru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menerjunkan operator pesawat tanpa awak di Semeru juga akan melihat kondisi cuaca di lapangan, sehingga pencarian dari jalur udara menjadi upaya pencarian alternatif, selain pencarian dari jalur darat," tuturnya.
Sedangkan rencana untuk menurunkan satu unit helikopter jenis Dhaupin HR 1503 tidak memungkinkan untuk diterjunkan dalam pencarian pendaki yang hilang asal Swiss tersebut karena khawatir helikopter itu mengalami turbulensi.
Arifin juga memastikan, SAR tidak akan mengerahkan helikopter untuk mencari Lionel. Kondisi Semeru menurutnya tak memungkinkan untuk mengerahkan helikopter.
Hingga pencarian hari ke-8 pencarian ini, tim SAR gabungan masih belum menemukan Lionel. Pencarian dan penyisiran terus dilakukan di lapangan, terutama berpatokan pada jejak yang ditemukan.
"Seluruh jejak yang ditemukan di sejumlah titik lokasi sudah disisir seluruhnya, namun tanda-tanda keberadaan survivor (Lionel) belum ditemukan hingga kini baik dari pencarian jalur Ranu Pani maupun Tawon Songo," kata Arifin.
Basarnas sejauh ini telah mengerahkan 48 personelnya. Pergantian personel di lapangan juga dilakukan untuk menjaga kebugaran.
Sementara Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan, jumlah personel tim SAR gabungan terus bertambah untuk mencari pendaki yang hilang di gunung paling tinggi di Jawa itu.
"Namun sejauh ini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan Lionel Du Creaux," katanya.
Lionel mendaki bersama rekannya asal Perancis Alice Guignard pada 3 Juni lalu. Keduanya mendaki tanpa melapor kepada petugas Pos Resort Ranu Pani pada 3 Juni 2016.
Dua pendaki asing itu berencana melanjutkan perjalanan ke puncak Semeru, Mahameru. Namun di tengah perjalanan, Alice tidak melanjutkan perjalanan karena merasa salah jalan Sedangkan Lionel tetap mendaki ke Mahameru.
Alice yang tersesat ditemukan oleh pendaki bernama Heri Sumantri bersama rombongan pada 6 Juni 2016. Pendaki Perancis itu kemudian dibawa turun ke Pos Ranu Pani.
Alice lantas melaporkan bahwa Lionel masih di atas Semeru. Sejak saat itu, pencarian dilakukan hingga saat ini.
Alice mengaku terakhir bertemu Lionel di Watu Gede yang merupakan jalur menuju ke Mahameru, Puncak Semeru. Padahal pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membatasi jalur pendakian hanya sampai Kalimati.
Balai Besar TNBTS sempat menutup sementara jalur pendakian Gunung Semeru. Penutupan jalur pendakian ini terkait hilangnya dua pendaki asal Cirebon pada Mei lalu. Keduanya ditemukan selamat setelah empat hari hilang.
Kejadian hilangnya pendaki itumenjadi bahan evaluasi agar tidak ada lagi pendaki yang menerobos ke puncak Semeru.
Jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dibuka kembali pada 29 Mei 2016 dengan ketentuan batas pendakian Gunung Semeru hanya sampai Kalimati dan dilarang keras naik melalui jalur selain Ranu Pani.
(sur/antara)