Jakarta, CNN Indonesia -- Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) memaknai perayaan Paskah tahun ini dengan menanamkan kepada seluruh umat untuk mengamalkan sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengatakan pengambilan tema sila Pancasila tersebut diharapkan dapat menjadi perbuatan yang membudaya di masyarakat. Nantinya perbuatan itu akan benar-benar membawa persatuan di seluruh Indonesia.
Pancasila, kata Ignatius, menjadi dasar negara yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Maka itu, pihaknya mengambil makna Pancasila dalam perayaan Paskah tersebut. Awal mulanya penetapan Pancasila itu juga karena maraknya perpecahan yang terjadi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau gerakan ini diulang terus menerus akan membudaya akan menjadi habitus baru yang mengubah kehidupan masyarakat," ujarnya saat konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Minggu (1/4).
Ignatius menilai tema Paskah menjadi hal yang perlu dirawat oleh umat Katolik. Walau tidak bisa menjelaskan secara rinci bentuk aplikasi wujud tema Paskah tersebut, Ignatius mengatakan pihaknya telah menyebarkan benih perdamaian bagi sesama dalam semangat Paskah.
"Menurut saya ini adalah hal yang mendasar yang mesti kita rawat, itulah kualitas bagi umat Katolik. Merawat ingatan bersama," tuturnya.
Perayaan Paskah dengan pengamalan Pancasila itu sudah berlangsung sejak 2016. Pada 2016, KAJ menggunakan sila pertama dengan tema Kerahiman yang Memerdekakan. Sementara di tahun kedua dengan sila kedua, Makin Adil Makin Beradab.
Adapun, makna Paskah di Gereja Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, itu adalah Kita Bhineka, Kita Indonesia.
"Umat katolik Keuskupan Agung Jakarta tahun ini sedang menjalani yang disebut tahun persatuan. Saya sengaja tidak menggunakan tahun politik karena saya tidak setuju. Amalkan Pancasila, kita Bhineka, kita Indonesia," ujarnya.
(lav)