Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai ucapan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB)
Yusril Ihza Mahendra tentang status kewarganegaraan ayahanda Ahok merupakan upaya Yusril untuk menumpang ketenaran Ahok.
Bahkan, adik Ahok, Fifi Letty Indra mengatakan Yusril kurang kerjaan mengomentari status kewarganegaraan keluarganya.
"Kali mau numpang terkenal, jualannya enggak laku kalau enggak sebut pak Ahok. Kalau dari keluarga saya melihat kurang kerjaan kali," kata Fifi di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam Kongres Umat Islam, 30 Maret 2018 di Medan, Sumatera Utara, Yusril menyebut Ahok terlahir sebagai warga negara asing karena ayahnya, Tjung Kim Nam memilih menjadi warga negara Tiongkok pada penentuan warga negara tahun 1962.
Yusril juga menyebut rinci ayah Ahok dinaturalisasi saat Ahok berusia 20 pada tahun 1986. Nama Ahok ada dalam Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SKBRI) Tjung Kim Nam yang telah dinaturalisasi tahun 1986. Akibatnya, kata Yusril, Ahok tak bisa mencalonkan diri sebagai presiden karena status warga negaranya diragukan.
Fifi meminta Yusril lebih bijaksana dalam melontarkan pernyataan, dan tidak membawa keluarga orang lain.
"Saya mengerti kalau orang ngomong pak Ahok pasti jadi viral. Tapi jangan disinggung papanya. Ini profesor harusnya berdasarkan fakta dan bukti yang akurat," katanya.
Kata Fifi, semua pernyataan Yusril tersebut tidak benar. "Tjung Kim Nam menolak tahun 1962. Ini penghinaan, karena faktanya tahun 1961 papa saya memilih menjadi WNI," kata dia.
Tunggu Reaksi YusrilKeluarga Ahok belum berencana menempuh jalur hukum terkait ucapan Yusril Ihza Mahendra. Fifi mengatakan keluarga masih melihat reaksi Yusril yang membawa keluarganya.
"Sementara ini saya ketawa-ketawa saja, saya mau lihat jawaban dan reaksi beliau," kata Fifi.
Fifi menyesalkan ucapan Yusril tersebut, dan tidak dapat menerima permintaan maaf Yusril.
"Kami sama-sama orang hukum, sama-sama lulusan dari UI, bisa enggak kita tidak hanya berdasarkan asumsi saja, tidak berdasarkan fakta dan bukti terus dengan seenaknya bilang begini 'Oh maaf saya keliru'," katanya.
(ugo)