Yusril: Pilpres 2019 Skenarionya Jokowi Vs Prabowo Lagi

Ihsan Dalimunthe | CNN Indonesia
Kamis, 15 Mar 2018 07:25 WIB
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra menilai poros ketiga ataupun poros Islam muskil terbentuk. Dia memprediksi duel Jokowi-Prabowo kembali terulang di Pilpres 2019.
Yusril pastikan tidak akan mendukung Jokowi di pilprs 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengakui sudah tertutup jalannya untuk menjadi calon presiden (capres) di pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Hal itu tak lepas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mempertahankan presidential threshold (PT) 20 persen kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional. Artinya, tambah Yusril, ketetapan tersebut sangat menguntungkan calon petahana, Joko Widodo di perhelatan pilpres tahun depan.


Mantan Menteri Kehakiman itu memprediksi Pilpres 2019 akan kembali menyuguhkan dua pasangan calon saja, yakni Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi nanti Pilpres 2019 skenarionya Jokowi versus Prabowo lagi," kata Yusril kepada CNNIndonesia.com, Kamis (15/3).


Yusril berpendapat, poros ketiga atau poros Islam di pilpres 2019 akan sulit terbentuk lantaran hampir seluruh pimpinan parpol sudah tersandera dan dikuasai oleh Jokowi.

Bahkan, kata Yusril, Partai Demokrat di bawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disebut-sebut akan menjadi kunci di poros ketiga juga sudah memberikan sinyal kuat akan merapat ke barisan Jokowi.

"SBY ini ujung-ujungnya ke Jokowi kok. Semua sudah tersandera oleh Jokowi," ungkap Yusril.


Adapun soal poros Islam, Yusril mengaku pesimis. Menurut dia, kondisi poros baru seperti yang pernah dia prakarsai di pemilu tahun 1999 sudah sulit untuk dibentuk kembali. Ditambah, tidak ada lagi parpol yang murni memperjuangkan Islam lagi.

"Paling jelas warna Islamnya sekarang ya PBB. Tidak ada lagi. Jadi poros Islam juga susah terbentuk," kata Yusril.

Melihat kondisi tersebut, Yusril mengaku partai dan basis pendukungnya sudah memutuskan untuk tidak akan mendukung Jokowi kembali memimpin Indonesia. Bahkan, jika akhirnya skenario pilpres 2019 memunculkan calon tunggal Jokowi, PBB siap kampanyekan lawan kotak kosong.


Yusril mengatakan PBB masih cenderung membuka kemungkinan untuk merapat ke kubu Prabowo.

"Kalau ke Jokowi pasti tidak. Prabowo masih bisa negosisasi. Intinya kami tidak akan dukung Jokowi. Kalau Jokowi calon tunggal, kami kampanyekan kotak kosong, biar kotak kosong yang menang," demikian Yusril. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER