Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab meminta partainya agar lekas berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB) pada Pilpres 2019 mendatang.
Saran tersebut disampaikan saat Andre mengunjungi kediaman Rizieq di Mekkah, Rabu (21/3). Rizieq berhasrat membentuk koalisi untuk menggantikan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang berkuasa saat ini.
"Habib (Rizieq) meminta agar Gerindra, PKS, PAN, dan PBB berkoalisi untuk menggantikan rezim Jokowi yang sekarang," tutur Andre kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Andre Rosiade dan Rizieq Shihab. (Dok. Andre Rosiade) |
Apabila koalisi terwujud, lanjut Andre, Rizieq berjanji bakal mengajak umat Islam khususnya Alumni 212 untuk mendukung.
Andre mengatakan bahwa partainya menyambut baik usul Rizieq tersebut. Terlebih, saat ini Gerindra sudah berkoalisi dengan PKS di luar pemerintahan. Mengenai koalisi dengan PAN dan PBB, Andre mengklaim Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tengah menjalin komunikasi yang sudah berada pada tahap finalisasi.
"Iya sudah (tahu) lah beliau. Kami sudah tahu. Kami mengapresiasi usulan Habib. Semoga Gerindra bisa merealisasikan usulan Habib segera," ucap Andre.
"Yang jelas, Sekjen kami sudah tahap finalisasi," lanjutnya.
Rizieq menghendaki koalisi Gerindra, PKS, PAN, dan PBB berkoalisi karena empat tersebut dianggap turut membela umat Islam, tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI, dan juga menolak Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan.
Menurut Andre, Rizieq tidak ingin Gerindra dan tiga partai lainnya berkoalisi dengan partai yang mendukung pemerintahan saat ini. Misalnya, PDIP, Golkar, PPP, PKB, Hanura, dan NasDem.
"Beliau hanya bicara empat partai ini ya karena semua sudah pro Jokowi. Termasuk PPP sudah pro Jokowi," kata Andre.
Rizieq justru lebih mendambakan Partai Islam Damai Aman (Idaman) untuk bergabung dalam koalisi Gerindra, PKS, PAN, dan PBB. Sejauh ini, Partai Idaman tengah berusaha untuk bisa ikut pemilu dengan menggugat keputusan KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Habib bilang kalau partai Idaman menang di PTUN bisa ikut pemilu 2019, diharapkan dapat juga berperan," ucapnya.
(gil)