Wiranto Minta Aksi 64 Bebas dari Kepentingan Terselubung

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Kamis, 05 Apr 2018 19:06 WIB
Menkopolhukam Wiranto meminta peserta Aksi Bela Islam 64 menjaga demonstrasinya terbebas dari pihak yang menunggangi dengan kepentingan terselubung.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di kantornya, Selasa (27/3). (Foto: CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta peserta unjuk rasa memastikan Aksi Bela Islam 64 tidak ditunggangi oleh kepentingan pihak lain.

Hal tersebut disampaikan menanggapi rencana Aksi Bela Islam 64 yang dilakukan oleh Persaudaraan Alumni 212 merespon dugaan penistaan agama yang dilakukan Sukmawati lewat puisi Ibu Indonesia.

"Ya yang demo sendiri yang ngukur [soal penunggangan pihak lain], jangan aparat keamanan. Yang demo harus ada kesadaran," tutur Wiranto, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Wiranto juga meminta peserta aksi untuk bisa memastikan aksi tidak menganggu kepentingan maupun keamanan masyarakat umum.

Dia mengimbau para peserta aksi mematuhi segala aturan yang berlaku dalam melaksanakan aksinya.

"Anda boleh berdemo, boleh, ada aturannya, berapa jumlahnya, temanya apa, untuk apa, yang mimpin siapa, jam berapa, jam berapa harus bubar. Tertib," cetusnya.

Wiranto menambahkan bahwa demonstrasi yang sesuai aturan adalah gambaran cara berdemokrasi.


"Kalau demo sudah didasarkan satu kebencian, maksud tertentu, bahkan ditunggangi oleh pihak-pihak yang kemudian bikin rusuh ini yang enggak boleh," tuturnya.

Sebelumnya, Pengurus Persaudaraan Alumni (PA) 212 Dedi Suhardadi mengklaim ribuan orang akan mengikuti Aksi Bela Islam 64 untuk merespons dugaan penistaan agama yang dilakukan Sukmawati Soekarnoputri lewat puisi 'Ibu Indonesia'.

Rencananya, Aksi Bela Islam 64 akan digelar pada Jumat (6/4) seusai salat Jumat. Aksi itu akan dimulai dari Masjid Istiqlal menuju Bareskrim Polri di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.


"Jumlahnya berapa? Saya belum tahu, tapi ini banyak yang hadir kira-kira 10 ribuan," kata Dedi di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (4/4). (arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER