Surya Paloh Berterima Kasih ke Ma'aruf Amin soal Sukmawati

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Jumat, 06 Apr 2018 18:12 WIB
Pernyataan Ma'aruf Amin yang meminta umat Islam memaafkan Sukmawati Soekarnoputri diapresiasi Surya Paloh. Indonesia, menurut Surya, butuh ulama seperti Ma'ruf.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba di Bandara Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (6/4). (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Palu, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengapresiasi tindakan Ketua Umum MUI KH Ma'aruf Amin yang telah meminta masyarakat berhenti melakukan tindakan kriminalisasi kepada Sukmawati Soekarnoputri terkait puisinya yang disebut telah menista agama.

Menurut Surya, yang ditunjukan oleh M'aaruf adalah sikap sesungguhnya dari seorang ulama dan pemimpin umat.

"Saya sangat berterima kasih dan besar hati mendengar Ketua MUI meminta setop membesar-besarkan masalah terkait Sukmawati, saya sangat berbangga hati sebagai salah satu umat muslim," kata Surya usai menemui pemuka agama di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (6/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peran ulama, kata Surya, sangat strategis sebab seorang ulama tak hanya berperan sebagai pemimpin, ulama juga dianggap sebagai tokoh yang ajaran, ucapan, serta perilakunya akan diikuti oleh umatnya.

"Saya bangga, dan sangat berbesar hati, karena betul peran ulama adalah peran yang sangat strategis dan akan selalu didengar oleh umatnya," kata dia.

Ma'aruf Amin meminta umat Islam memaafkan Sukmawati Soekarnoputri atas pembacaan puisinya soal azan dan cadar. Ma'ruf mengatakan puisi itu sejatinya hanya pikiran seorang seniman atau budayawan yang bebas mengekspresikan pikiran tanpa memikirkan akibatnya ketika didengarkan pihak lain.

Selain itu, Surya juga menyinggung perihal sikap ulama yang terkadang tak menunjukan kedamaian. Meski tak menyebut spesifik, Surya Paloh mengaku sangat menyayangkan ketika dirinya melihat ulama tidak bersikap sebagaimana mestinya.

"Ketika ulama tidak membuat posisi dan peran mereka sebagai peran yang ulamais dan arif, itu sungguh berat dan sangat disayangkan," katanya.

Padahal kata dia, masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah umat muslim tentunya membutuhkan ulama yang memiliki kearifan dan sikap bijak sebagaimana mestinya.

Sebab kata dia, pergeseran sistem nilai di masyarakat pun akan bergantung pada posisi dan peran pemimpin dan pemuka agama yang membimbingnya.

"Pergeseran nilai, sikap toleransi itu semua tegantung dari pemimpinnya, ulamanya, begitu," kata dia.

Pujian Surya Paloh kepada Ma'aruf bertentangan dengan respons anggota Komisi Hukum dan Perundang-undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdul Chair Ramadhan yang meminta massa Aksi 64 untuk tak mempedulikan imbauan Ma'ruf untuk memaafkan Sukmawati Soekarnoputri.

Hal ini ia sampaikan di atas mobil komando pada Aksi 64, di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/4).

"Untuk tidak menghiraukan seruan Ketua MUI Ma'ruf Amin. Saya ahli hukum MUI. Saya tidak terima. Saya siap berhadapan dengan siapapun," seru dia.

Abdul mengatakan pernyataan Ma'ruf tidak bernilai di hadapan hukum. Dia pun meminta kepolisian untuk melanjutkan proses hukum meski Sukmawati sudah menyampaikan permintaan maaf.

"Pernyataan Ketua MUI Ma'ruf Amin tidak bernilai, tidak berharga di muka hukum," cetusnya. (ugo/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER