Redam Kegaduhan, PDIP Minta Sukmawati Minta Maaf

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 03 Apr 2018 18:06 WIB
Politikus PDIP Eva Sundari mendorong Sukmawati meminta maaf soal puisi kidung lebih baik dari azan agar tidak memicu panasnya suhu politik.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, di Jakarta, beberapa waktu lalu. (Foto: Detikcom/Ari Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menyarankan Sukmawati Soekarnoputri segera meminta maaf dan mengklarifikasi soal puisinya yang menyatakan kidung lebih baik dari azan.

Hal itu perlu dilakukan agar polemik pernyataan tersebut tidak meluas dan menjadi isu politik jelang Pemilu tahun 2019.

"Saya harap Mbak Sukma segera menjelaskan, tabayun, sekaligus minta maaf karena ada sesuatu yang serius di situ," ujar Eva di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal itu dikatakannya terkait dengan puisi Sukmawati yang dibacakannya dalam acara '29 Tahun Anne Avantie Berkarya', di Indonesia Fashion Week 2018 pekan lalu.

"Aku tak tahu syariat Islam. Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok. Lebih merdu dari alunan azan mu," ucap Sukmawati dalam puisi yang ia bacakan pada 29 Maret 2018 di Jakarta Convention Center.

Eva mengaku tidak mengira Sukmawati membandingkan suatu hal yang bermuatan agama dengan kebudayaan. Terlebih, Sukmawati merupakan putri Presiden pertama RI Sukarno yang disebutnya sebagai tokoh yang sangat Islami.

"Harusnya itu dihayati Mbak Sukma. Tetap Islam, tapi tetap Jowo ngono maksudku. Tidak kemudian Jowo ilang Islame. Ojo ngono," seloroh Eva, yang merupakan anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP itu.


Sebagai budayawati, lanjut Eva, Sukmawati seharusnya lebih sensitif dengan persoalan yang terjadi Indonesia saat ini yakni isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).  Eva menatakan semua pihak saat ini tengah berhati-hati dalam bertindak dan berucap agar tak menjadi pemicu kegaduhan politik jelang Pemilu 2019.

Lebih lanjut, Eva menilai azan tidak bisa disamakan dengan nyanyian. Azan, kata dia, ada;aj  ajakan dalam menunaikan ibadah salat bagi umat Islam.

"Jadi tidak bisa disamakan dengan isu panggilan kebudayaan nusantara," ujarnya.

Akibat puisi Sukmawati tersebut, ia dilaporkan seorang pengacara, Denny Adrian, ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penistaan agama. Selain itu, Sukmawati dilaporkan Ketua DPP Partai Hanura Amron Asyhari atas tuduhan yang sama.



(arh/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER