Surabaya, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai
Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, tak mau mempersoalkan munculnya gerakan #2019GantiPresiden. Gerakan itu muncul di linimasa media sosial serta kaos-kaos yang juga bertuliskan tanda pagar (tagar) serupa.
Surya menegaskan partainya mendukung Joko Widodo untuk kembali menduduki kursi RI 1 2019 mendatang. Dia menilai fenomena tagar itu wajar terjadi mengingat Indonesia sendiri merupakan negara demokrasi.
"Apa salahnya orang main
hashtag. Kan nggak salah itu," kata Surya di Kantor Bappilu NasDem Jatim, Surabaya, Minggu (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai negara demokratis, kata Surya, setiap warga baik pihak pro maupun kontra pemerintah harus selalu siap dengan pandangan, kritik yang kemudian menjadi viral. Sebab kata dia, hal tersebut merupakan bagian dari produk demokrasi.
Setiap warga negara, kata Surya, bebas beraspirasi dalam semarak ajang Pilpres 2019 mendatang.
"Negara demokrasi mau main
hashtag, mau ganti presiden, mau calonkan presiden. Apa yang salah? Enggak ada yang salah menurut NasDem. Itu kan konsekuensi kita dalam negara sistem demokratis yang bebas seperti ini," kata Surya.
Pada kesempatan yang sama, Surya
memastikan partainya tak akan mengajukan nama calon wakil presiden sebagai pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019.
Saat ini, Paloh melanjutkan, ia hanya fokus mengabdi sebagai pengurus partai. Gagasan dan ide pun akan dia sampaikan melalui kader-kader muda yang bisa terjun langsung ke pemerintahan. (agr/gil)