Polda Jabar Buru S Penjual Miras Oplosan Tewaskan 14 Orang

Arif Hulwan Muzayyin | CNN Indonesia
Senin, 09 Apr 2018 10:15 WIB
Tim forensik Polri akan mencari penyebab kematian korban miras oplosan di Cicalengka melalui otopsi organ dalam dan analisis cairan miras.
Ilustrasi korban tewas. (Foto: Thinkstock/aradaphotography)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Jawa Barat mengejar penjual minuman keras oplosan berinisial S yang diduga menjual miras maut yang menewaskan 14 orang. Polisi juga akan memeriksa organ dalam 14 korban tewas untuk mengetahui kandungan miras maut tersebut.

"Masih kami cari," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Ajun Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (9/4).

Trunoyudo menyebut total korban 27 orang. Sebanyak 14 korban di antaranya tewas. Nama S sebagai penjual miras oplosan didapat dari korban selamat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara pada korban yang tewas, polisi akan mencari tahun penyebab korban tewas tersebut. 

"Ahli forensik akan menganalisis penyebab kematian korban dengan cara otopsi. Tim teknis akan melihat lambung korban apa yang menyebabkan [kematian]-nya," ujar Trunoyudo.

Selain tim forensik dari Polri, pihaknya juga menyebut pemeriksaan akan dilakukan dari tim medis.

Tentang kandungan miras oplosan itu sendiri, Trunoyudo menyebut pihaknya masih menunggu analisis dari laboratorium forensik.

"Untuk mengetahui apa yang dikonsumsi [oleh korban] itu harus diurai. Ini sedang didalami oleh ahli forensik kita," katanya.

Terpisah, Polres Bandung masih menyelidiki kasus tersebut melalui pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

"Ada empat saksi diperiksa, saat ini masih diperiksa oleh penyidik," kata Kepala Kepolisian Resor Bandung Ajun Komisaris Besar Indra Hermawan kepada wartawan di RSUD Cikopo Cicalengka, Minggu (8/4) dikutip dari Antara.

Di samping itu, kepolisian juga menutup tempat penjualan miras di Jalan By Pass Bandung-Garut tersebut.

Diketahui, kasus kematian akibat miras oplosan sudah berulang kali terjadi di Jawa Barat.

Diantaranya, kematian sembilan orang akibat miras oplosan jenis ginseng di Depok, pada Rabu (4/4).

Selain itu, kasus miras oplosan yang menewaskan 10 orang di Padalarang, Bandung Barat, Minggu (7/1). Minuman racikan korban yang merupakan para pekerja pabrik ini merupakan campuran alkohol, H202 (peroksida), byclin, dan sabun pembersih mesin serta serbuk suplemen.

Kasus miras oplosan mematikan juga terjadi di Ciamis, Rabu (3/1). Ketika itu, miras jenis ciu yang diracik dengan pil Dextro Metorphan tersebut menewaskan empat orang.

Atas rangkaian kasus-kasus miras oplosan maut di wilayahnya tersebut, Trunoyudo mengaku pihaknya tetap rutin menggenarkan operasi penyakit masyarakat.

"Itu sudah dilakukan jauh sebelumnya. Kembali ke masyarakatnya juga yang meraciknya. Kita minta lewat Bhabinkamtibmas di setiap wilayah untuk menyosialisasikannya," aku dia. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER