Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan disebut membicarakan isu-isu terkini, mulai dari larangan ekspor kelapa sawit ke Eropa, pilpres hingga Indonesia bubar 2030, ketika keduanya bertemu di sebuah restoran pada Jumat pekan lalu.
"Pak Prabowo kan juga punya
networking di Eropa untuk mendukung melalui orang-orang, simpatisan kami yang pro Indonesia di Eropa supaya bisa memberikan suatu dukungan pada sawit kita, supaya tidak diperlakukan seperti sekarang," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (9/4).
Fadli mengatakan soal pilpres, Luhut sebelumnya juga sempat menanyakan kepada Prabowo tentang kesiapannya maju sebagai calon presiden. Prabowo pun disebut telah menjawab kesiapannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Prabowo menjawab ya siap, dan saya kira jawabannya pak Luhut juga sepeti yang juga disampaikan mendukung aja sebagai kolega," kata dia.
Terkait Indonesia bubar 2030, Fadli menilai Prabowo dan Luhut yang sama-sama berlatar belakang militer, wajar membahas topik tersebut dari segi geopolitik dan geostrategi.
Meskipun pidato Prabowo tentang Indonesia bubar 2030 disebut mengambil dari novel fiksi Ghost Fleet.
"Tetapi yang nonfiksi juga sebenarnya banyak, cuma enggak kami sebutkan aja dari mana," kata Fadli.
Fadli menegaskan pertemuan Prabowo dan Luhut tidak mengajak Gerindra untuk berkoalisi di Pilpres 2019. Pasalnya, kata dia, Luhut sudah memahami posisi Gerindra yang memiliki pandangan berbeda dengan pemerintah dan menginginkan Prabowo maju sebagai bakal calon presiden.
"Kami kan mau mengusung
platform yang berbeda, jadi formula yang berbeda dari pemerintah sekarang yang membuat sulit masyarakat dari sisi ekonomi," ujarnya.
Luhut sebelumnya telah mengklarifikasi pertemuannya dengan Prabowo selama sekitar 1,5 jam di sebuah restoran Jepang di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, pada Jumat (6/4).
Ketua Umum Partai Gerindra itu, kata Luhut, sedang mempersiapkan diri untuk kembali bertarung sebagai calon presiden.
Luhut tak merinci topik pembicaraannya dengan Prabowo. Dia hanya mengatakan pertemuannya dengan Prabowo bukan sebagai bagian dari silaturahmi.
(wis/sur)