Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum memutuskan nama calon wakil presiden yang akan diusung mendampingi Presiden Joko Widodo.
Padahal, sejumlah nama calon presiden sudah muncul dan siap maju sebagai calon wakil presiden, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua umum PPP Romahurmuzziy, dan Menko Polhukam Wiranto.
PKB bahkan mengklaim Muhaimin Iskandar akan segera mendeklarasikan diri sebagai cawapres Jokowi. Namun, PDIP enggan berkomentar mengenai deklarasi Jokowi-Cak Imin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto hanya mengatakan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memiliki hubungan yang sangat dekat. Tapi, dia tidak menjawab soal kemungkinan duet Cak Imin-Jokowi.
"Antara Mega dan Cak Imin, bu Mega sering katakan itu seperti anaknya sendiri Cak Imin itu," ujar Hasto ketika melakukan silaturahmi di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).
Kata Hasto, dari sisi sejarah antara PDIP dan PKB memiliki hubungan yang sangat erat.
"Bagaimana antara bung Karno, kemudian tokoh-tokoh yang bersama mendirikan republik ini, Kyai Haji Hasyim Ashari, kemudian Gus Dur, itu juga memiliki kedekatan di dalam perjuangan untuk menegakkan Pancasila, NKRI, dan juga mengawal konstitusi kita," tutur Hasto.
Diakui Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan, sejumlah kader PKB menginginkan agar Muhaimin maju sebagai Cawapres. Namun, hal itu akan diputuskan dalam Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PKB, yang bakal digelar usai pelaksanaan Pilkada serentak pada bulan Juni 2018.
"Kalau kader keras Cak Imin harus Wapres, tetapi itu kan belum keputusan. Keputusan kan tetap di Muspimnas nanti," ujar Daniel di Gedung DPR.
(ugo/gil)