Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan membantah partainya telah berkoalisi mendukung
Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu 2019.
Bantahan tersebut adalah jawaban atas pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono yang mengatakan bahwa kehadiran pengurus inti PKS dan PAN dalam Rakornas Gerindra di Hambalang, Jawa Barat, tadi pagi sebagai modal membangun koalisi di Pilpres 2019.
"Belum [berkoalisi ke Gerindra], masih jauh Belanda," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli yang akrab disapa Zulhas termasuk salah satu elite partai yang diundang dan hadir dalam acara Rakornas Gerindra.
Dalam acara itu Gerindra secara resmi mengusung Prabowo sebagai capres. Prabowo pun menerima mandat partainya.
Zulhas menegaskan bahwa PAN masih berpegang pada hasil rapat kerja nasional (Rakernas) tahun 2017 lalu yang menyatakan dirinya sebagai capres 2019.
Ia mengatakan apabila para kader PAN ingin mengubah keputusan tersebut, maka harus menyelenggarakan kembali Rakernas sebagai forum tertinggi menentukan sikap partai.
"PAN itu kan sudah memutuskan capresnya Zulkifli Hasan, nanti kalau ada perubahan saya akan Rakernas lagi, ini kan belum jelas arahnya, nanti kira-kira Mei akhir atau Juni," ujarnya.
Meski begitu, Zulhas tak membantah PAN ditawarkan untuk berkoalisi dan bersama-sama mengusung Prabowo sebagai capres di Pilpres 2019.
"Banyak [yang ditawari koalisi dengan Gerindra], enggak cuma saya saja," ujar Zulhas.
Terpisah, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim sampai saat ini partainya masih terus berkomunikasi dengan PAN. Partai bahkan tengah berupaya mempertemukan Zulhas dengan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri
Kata Hasto, pertemuan itu belum terlaksana karena kesibukan Megawati selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Kendati demikian, lanjut Hasto kunjungan Megawati sebagai bagian dari BPIP ke MPR beberapa waktu lalu telah memunculkan dialog antara Megawati dengan Zulhas.
"Dengan pak Zul dalam kapasitasnya sebagai ketua MPR apalagi kalau beliau sebagai ketua PAN," ucap Hasto.
Lebih lanjut, saat disinggung kehadiran Zulhas di Rakornas Gerindra, Hasto menyebut hal itu wajar.
"Ya biasa namanya rakernas, PDIP kalau rakernas juga mengundang para ketum partai. Itu biasa," ujar dia.
(wis/gil)