Golkar Total Dukung Jokowi, Koalisi Merah Putih Cuma Kenangan

RZR | CNN Indonesia
Kamis, 12 Apr 2018 16:34 WIB
Golkar tak tergoda mengulang koalisi di Pemilu 2014 untuk mendukung Prabowo sebagai capres. Ketua Golkar menyatakan partainya konsisten mendukung Jokowi.
Ketua Golkar Airlangga Hartarto mengapresiasi keputusan Prabowo kembali maju sebagai capres di Pemilu 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan tak ingin partainya kembali berkoalisi dengan Gerindra seperti pemilihan presiden 2014 lalu. Dia menyatakan Golkar konsisten mendukung Jokowi sebagai calon presiden di Pemilu 2019.

"Sekarang kan kami tidak bicara KMP (Koalisi Merah Putih) lagi, kami sudah deklarasi mendukung Pak Jokowi untuk Periode ke dua," kata Airlangga di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis (12/4).

Golkar pada Pilpres 2014 memang sempat bergabung dengan Gerindra, PKS, PAN, dan PBB dalam Koalisi Merah Putih (KMP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mereka berhadapan dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang terdiri dari PDIP, NasDem, Hanura, PPP, dan PKB.

KIH yang mengusung Jokowi dan Jusuf Kalla berhasil memenangkan Pilpres. Sikap politik Golkar lantas berbalik mendukung Jokowi. Partai berlambang beringin ini bahkan mendapat jatah kursi di kabinet Jokowi.

Meski menolak berkoalisi dengan Gerindra, Airlangga tetap menyambut baik keputusan Prabowo kembali maju sebagai calon presiden 2019.


"Tentu kita apresiasi dan ucapkan selamat kepada beliau sudah deklarasi," kata Airlangga.

Gerindra sendiri masih berusaha membangun koalisi agar dapat mengusung Prabowo sebagai calon presiden.

Dalam Pasal 22 UU Pemilu, pasangan capres/cawapres harus memenuhi syarat diusulkan parpol atau gabungan partai yang memperoleh minimal 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau 25 persen dari suara sah nasional dalam pemilu periode sebelumnya.


Sementara Gerindra hanya memiliki 13 persen atau 73 kursi dari total 550 kursi DPR. Di Pemilu Legislatif 2014, mereka hanya meraih 11,81 persen dari total suara nasional.

Dengan kondisi tersebut, Gerindra harus menggandeng setidaknya dua partai untuk dapat mengusung Prabowo sebagai capres di Pemilu 2019. PKS dan PAN menjadi partai yang disebut-sebut paling berpeluang berkoalisi dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo. (wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER