Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mewanti-wanti para pengelola gedung di ibu kota soal inspeksi mendadak (sidak) sumur resapan jilid kedua. Sandi enggan memberi tahukapan tanggal pelaksanaan.
"Tiba-tiba nanti pak Anies bakal nongol. Saya tidak bisa kasih tahu kalau sidak. Tapi ini prioritas utama, bisa minggu depan, bisa sepuluh hari lagi. Siap-siap saja," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/4).
 Sandiaga Uno. (CNN Indonesia/Mesha Mediani) |
Sandi mengatakan saat ini pihaknya masih memberi waktu kepada para pengelola untuk memperbaiki penyediaan sumur resapan, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dan pemanfaatan air tanah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap para pengelola bisa mematuhi regulasi yang ada. Sandi mengaku sudah memberi peringatan kepada para pengelola gedung yang beberapa di antaranya adalah kenalannya.
Politikus Gerindra itu menganggap sidak sebagai momentum bagi para pelaku industri di bidang pengolahan limbah dan penyediaan air untuk menawarkan jasa kepada para pemilik gedung.
"Pengusaha-pengusaha dan kontraktor di bidang IPAL, penyediaan air, cepat-cepat bergerak karena ini bisnis buat mereka. Ini peluang usaha buat mereka. Cepat dilakukan
training, cepat dilakukan pendekatan supaya sesuai dengan ketentuan peraturan," lanjut Sandi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap ada 37 dari 80 gedung tinggi di sepanjang jalan Sudirman hingga MH Thamrin tak memiliki sumur resapan atau memiliki namun tidak dapat difungsikan.
Daftar tersebur didapat setelah Pemperintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sidak terhadap delapan puluh gedung di Jalan MH Thamrin-Sudirman pada 12 hingga 21 Maret 2018. Daftar 37 gedung tersebut mencakup gedung milik pemerintah dan swasta.
"Meski memiliki sumur resapan, sebagian besar belum memenuhi kapasitas yang dipersyaratkan dalam Pergub Nomor 20 Tahun 2013 tentang sumur resapan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Rabu (11/4).
(kid/gil)