Wiranto Bungkam Soal Wacana Demokrat Ikut Dukung Jokowi

RZR | CNN Indonesia
Kamis, 19 Apr 2018 18:19 WIB
Wiranto bertemu Ketua Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin, namun memilih bungkam saat ditanya kemungkinan Demokrat bergabung mendukung Jokowi.
Menko Polhukam Wiranto tak mau berkomentar banyak soal isu Demokrat dukung Jokowi usai pertemuan dirinya dengan SBY. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto menolak berkomentar soal wacana Partai Demokrat bakal bergabung ke koalisi pendukung Joko Widodo usai dirinya bertemu Ketua Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Aah, [saya] itu kemarin sudah [berkomentar]," kata Wiranto di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (19/4).

Tak hanya itu, saat disinggung wartawan terkait dirinya yang diisukan tergabung ke dalam tim pemenangan Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang, Wiranto memilih bungkam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia hanya berjanji akan menginformasikan dan berbicara ke masyarakat jika ingin bertemu dengan tokoh atau ketua partai politik lainnya setelah SBY.

"Sudah kemarin, SBY sudah [berkomentar], kalau bertemu siapa [ketua parpol] lagi, saya ngomong lagi," kata dia singkat.

Setelah itu, Wiranto pun memilih masuk ke mobilnya dan tak mau memberikan komentar lagi.

Pertemuan antara Wiranto dan SBY berlangsung di kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan kemarin (18/4) sekitar pukul 10.30 WIB.

Pertemuan berlangsung lebih dari satu jam. Wiranto terpantau keluar pukul 11.49 WIB dengan menumpang mobil Innova berwarna hitam. Tak berselang lama, sekitar pukul 11.53 WIB, SBY juga keluar dari kediamannya.

Wiranto sebelum pertemuan itu telah membantah pertemuannya dengan SBY membicarakan masalah Pilpres 2019.

Dia juga mengatakan hal serupa beberapa jam setelah pertemuan. Kepada wartawan ia menyatakan pemerintah tidak akan mengintervensi proses pemilihan presiden (pilpres) 2019, termasuk jumlah pasangan calon mendatang.

"Calon bukan ditentukan pemerintah, perorangan. Enggak bisa kami arahkan satu atau dua pasang saja. Pemerintah tidak mengintervensi masalah ini," kata Wiranto di Kompleks Istana Bogor, Rabu (18/4). (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER